KabarSidoarjo.com – Pemkab Sidoarjo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo telah melakukan mitigasi bencana. Hal ini, sebagai langkah pemerintah mengantisipasi dan menghadapi jika terjadinya bencana yang tidak diinginkan.
Diketahui, Sidoarjo termasuk daerah yang berpotensi akan menghadapi bencana banjir rob dan angin puting beliung. Pemerintah bergegas melakukan pemetaan kawasan rawan bencana ini sebagai upaya mitigasi.
Pun, BPBD Sidoarjo terus menjaga kewaspadaan dengan menyiagakan puluhan petugas tanggap bencana puluhan para relawan yang siap diterjunkan.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengiinstruksikan kepada jajarannya untuk siap bekerja 24 jam menghadapi musim penghujan disertai badai cuaca ekstrem.
Disamping, pemerintah telah memiliki suatu layanan respon cepat, bebas pulsa di 112, yang on call 24 jam. Warga Sidoarjo diarahkan bisa menyampaikan informasi tentang adanya potensi bahaya bencana alam.
Call Center 112 ini, terhubung dengan semua OPD. Khususnya OPD yang berkaitan langsung dengan penanganan masalah sosial, hingga kebencanaan.
Bupati meminta, tak hanya BPBD saja yang dapat on 24 jam. Tapi, dinas terkait lain seperti, Dinas PUBM dan SDA, DLHK, serta Dinas Sosial Sidoarjo. Langkah ini dilakukan sebagai mitigasi aksi tanggap bencana di 18 kecamatan.
Tak menutup kemungkinan, pemangku wilayah, yaitu Camat juga diperintahkan standby 24 jam. Sehingga, bisa memantau perkembangan situasi dan cuaca di wilayahnya masing-masing.
“Potensi bencana alam tak bisa dihindari. Namun, kita bisa ikhtiar dengan memaksimalkan mitigasi,” katanya, Selasa (18/10/2022).
Sementara dalam keterangan resmi, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) mengingatkan. Daerah Sidoarjo memiliki potensi bencana Hidrometeorologi, yaitu bencana banjir dan angin kencang atau angin puting beliung.
Selain itu, potensi bencana lain seperti, banjir rob dan fenomena badai La Lina membutuhkan mitigas yang komprehensif.
Selain pemetaan daerah rawan bencana, dan kesiapan petugas dan relawan Pemkab Sidoarjo bersama jajaran, lakukan normalisasi puluhan sungai.
Selanjutnya, dengan menyiapkan belasan pompa air di sejumlah titik yang bersiaga 24 jam. Pemotongan ranting pohon, mengantisipasi pohom tumbang dan mendirikan posko tanggap bencana.
“Termasuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Semua Camat bisa siaga 24 jam, melaporkan perkembangan di wilayahnya masing-masing,” pintanya.
Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito menjelaskan, mitigasi bencana banjir dan angin puting beliung bisa dilakukan bersama-sama. Ini dilakukan oleh puluhan relawan yang tersebar di 18 kecamatan, yang sudah dibekali mitigasi bencana.
“Kita memiliki puluhan relawan ini, yang Keberadaannya nanti bisa membantu kecepatan dalam penanganan jika terjadi bencana,” katanya.
Mitigasi lainnya, lanjut Dwijo, memberikan informasi update terkait perkembangan cuaca yang disampaikan ke masyarakat melalui kanal media sosial BPBD Sidoarjo.
“Masyarakat kita berikan informasi update prakiraan cuaca. Informasi ini sangat membantu kesiapan masyarakat untuk waspada dan sigap disaat menghadapi bencana,” pungkasnya. (KS/2)