KabarSidoarjo.com – Ratusan personil gabungan, terdiri dari Forkopimda dan seluruh komunitas relawan di Kabupaten Sidoarjo telah disiapkan, dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, yang diprediksi BKMG Juanda Sidoarjo terjadi pada Desember 2022, hingga bulan Januari 2023 mendatang.
Kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sidoarjo tersebut diwujudkan dengan dilaksanakannya Apel Siaga Bencana tahun 2022, yang dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo, Rabu (30/11/2022).
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor meminta kepada seluruh stakeholder yang tergabung dalam personil siaga bencana hidrometeorologi, agar mempersiapkan diri baik SDM (Sumber Daya Manusia), sarana prasarana, serta peralatan yang nantinya digunakan untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Sidoarjo benar-benar disiapkan secara matang.
Sehingga kedepannya tidak ada kerugian yang akan berdampak pada diri sendiri, pemerintah, maupun masyarakat.
“Selain stakeholder, masyarakat juga perlu ikut serta berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, dengan cara tidak membuang sampah di sungai dan saluran air, serta bekerja bakti dan membersihkan saluran pembuangan air secara periodik dan melakukan pencegahan-pencegahan lainnya,” katanya.
Mengingat, penanganan bencana hidrometeorologi termasuk bencana bersifat multi sektoral dan multi dimensi. Pemerintah tak akan mampu menangani sendiri tanpa adanya peran serta dari seluruh jajaran relawan dan masyarakat.
Bupati berharap, selain apel siap siaga dibutuhkan kolaborasi dan singergitas sehingga penanganan bencana akan lebih terintegrasi dan lebih cepat terselesaikan.
“Saya harapkan pertama, masing-masing kecamatan mengaktifkan posko siaga bencana kedua, pemangku kepentingan meningkatkan kolaborasi, koordinasi dan komunikasi antar stakeholder,” tambahnya.
Kepala BPBD Sidoarjo, Dwijo Prawito mengatakan, pada bulan Oktober 2022 terjadi sebanyak lima kali angin kencang dan satu kali angin puting beliung yang akibatkan kerusakan rumah di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Sidoarjo.
Ratusan bangunan yang terdampak angin kencang terletak di Desa Sidokepung, Entalsewu Kecamatan Buduran, ada juga Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman, dan Desa Jati, Kecamatan Sidoarjo. Sedangkan dampak dari angin puting beliung ada di Dusun Mlaten, Sidokepung, dan Buduran.
Pada November 2022 terjadi peningkatan debit air di bagian hulu bersamaan dengan pasang air laut yang berdampak pada luapan air sungai dan genangan di beberapa desa di wilayah Sidoarjo di antaranya di Kecamatan Krian, Tulangan, Sidoarjo, Candi, Porong, dan Tanggulangin. (KS/1)