
Sidoarjo – Demi keamanan dan kenyamanan relokasi jalan tol Porong, terkait munculnya rekahan baru dan bubble di kawasan Desa Pamotan, Kecamatan Porong yang jaraknya hanya setelah kilometer dari relokasi tol Porong. Wakil Gubernur Jatim H Saifulah Yusuf, meminta kepada BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) untuk melakukan kajian ulang. “Saat ini tengah diteliti. Kalau nanti hasinya dinyatakan kondisinya sudah membahayakan, relokasi infratruktur Porong harius direvisi,” katanya, saat dikonfrimasi disela-sela acara pengajian Al Khidmat di Desa Ngingas, Kecamatan Waru, Kamis malam.
Masih menurut Gus Ipul Para pihak yang terkait dengan ini, utamanya BPLS harus segera mengambil tindakan sehubungan dengan makin banyaknya bubble yang muncul di kawasan barat jalan arteri Porong tersebut.Salah satu tindakan yang harus segera diambil adalah menetapkan batas-batas baru zona bahaya akibat dampak semburan lumpur Porong.
Seperti diketahui sebelumnya Warga Pamotan menjadi resah disebabkan muncul semburan baru dari dalam sumur berkedalaman sekitar 24 meter milik Sudarmanto (39) warga RT 7 RW 2 Desa Pamotan, Kecamatan Porong. Buble serupa juga muncul di rumah Slamet, warga setempat.
Jarak rumah Sudarmanto dan Slamet, sekitar 2,5 kilometer sebelah barat kawah utama semburan lumpur Porong . Dan hanya sekitar setengah kilometer sebelum jalur relokasi infrastruktur Porong.
“Di persawahan dekat jalur relokasi juga banyak gelembung air. Jika disulut api bisa terbakar,” kata warga sekitar.
Menanggapi itu, Deputi Bidang Operasional BPLS M. Soffian Hadi, mengatakan, hasil penelitian Badan Geologi yang berwenang menetapkan klasifikasi zona dampak semburan lumpur, belum mengubah hasil penelitian di tahun 2008.
Kawasan Pamotan termasuk zona aman. Sebab masuk zona yang akifer produktifitasnya sedang. Bahaya geologi yang mengancam berupa gerakan tanah kelas rendah, gempa kelas sedang, tanah ambles dan labil, serta tergenang lumpur dan erupsi lumpur Sidoarjo.
Soffian Hadi sendiri mengatakan bahwa bubble yang muncul di Pamotan itu, secara geologis berada satu garis dengan bubble yang muncul di rumah Okky Andriyanto di kawasan Siring bagian barat. (KB1)













