GEDANGAN (kabarsidoarjo.com)– Gara-gara jalan akses masuk rumah di tutup pagar besi oleh ketua RT setempat, Suwoto warga Rt 4 Rw 5 Desa sawotratap Gedangan, melakukan protes bersama beberapa warga sekitar, Rabu (9/3/2011).

Dengan mengunakan media kartas karton untuk meluapkan protesnya, Suwoto yang mengalami cacat pada bagian kakinya ini, menuntut pemberian akses jalan kepada perangkat RT yang melakukan penutupan jalan secara sepihak.
“Saya tidak akan menyerah sebelum di beri akses jalan untuk bisa masuk ke rumah,” terang Suwoto.
Dari beberapa tulisan yang dipajang di tembok rumahnya, terdapat kalimat protes dan perlawanan yang ditujukan kepada oknum ketua RT setempat.
Diantaranya ‘Haram hukumnya menyerah kepada kedzoliman’ serta ‘jika tidak diberi jalan kami akan melawan’.
Menurut Suwoto, pembangunan pagar besi yang melintang sekitar 20 meter persis di depan rumahnya itu, merupakan inisiatif dari ketua RT setempat bernama Abu Bakar.
Dengan alasan agar tidak digunakan sebagai lokasi berjualan, ketua RT langsung memasang pagar dengan dibantu beberapa staffnya.
“Padahal saya juga diminta untuk partisipasi dana pembangunan sebesar Rp 300 ribu. Tapi kenapa depan rumah malah di tutup dengan pagar,” ujar Suwoto lagi.
Di lain pihak, Abu Bakar ketua RT 4 RW 5 Desa Sawotratap menolak jika pemasangan pagar itu merupakan inisiatif pribadinya.
Bahkan saat dikontak via Telpon dengan bantuan Kepala Desa, Abu bakar menegaskan bahwa pemasangan pagar itu sudah sesuai kesepakatan warga.
“Pagar itu sudah melalui rapat warga sekitar. Bahkan rumah Suwoto juga sudah diberi pintu slot untuk keluar masuknya,” aku Abu Bakar.
Sementara itu Kepala desa Sawotratap Sundahyati saat dikonfirmasi persoalan ini, mengaku tidak pernah menerima pemberitahuan soal pemasangan pagar pada kanan-kiri akses jalan ini.
Ketika ada persoalan protes dari salah satu warga terkait masalah pagar ini, pihaknya segera akan melakukan klarifikasi kepada warga nya.
“Akan saya panggil ketua RT dan RW nya terkait masalah ini,” tegas Sundahyati. (Abidin)