SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Meskipun Pemerintah kabupaten Sidoarjo akan segera melakukan revitalisasi dua pasar tradisional, namun keberadaan pasar tradisional di Kabupaten Sidoarjo tetap dibutuhkan.
Hal tersebut terlontar,dari diskusi kajian penyusunan rumusan kebijakan revitalisasi pasar tradisional di Sidoarjo, yang digelar di di ruang Delta Karya lantai oleh Bidang Administrasi Perekonomian Sekretariat Kabupaten Sidoarjo, Jum’at (25/11/2011).

Menurut Bagong Suyanto salah satu pembicara kajian dari Unair Surabaya, keberadaan pasar tradisional di Sidoarjo, saat ini, tidak harus seluruhnya dilakukan revitalisasi sebagai langkah moderenisasi pasar.
Karena justru dengan adanya pasar tardisional ini, maka kehidupan perekonomian di Kabupaten Sidoarjo bisa terus berlangsung.
“Yang harus direvitalisasi itu, justru keberadaan para pedagang yang belum sepenuhnya faham menjaga kebersihan dan penataan pasar,” terang Bagong.
Masih menurut Bagong, dari hasil evaluasi sementara yang dilakukan, saat ini kondisi pasar tradisional di kabupaten Sidoarjo umumnya memang mengindap sejumlah masalah.
Seperti adanya sejumlah bangunan liar di luar siteplan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas seperti di pasar Larangan dan pasar Taman, juga terdapat stand yang berubah fungsi peruntukannya.
“Karena itu, revitalisasi cara pandang para pedagang ini juga mesti dirubah, selain adanya kemungkinan revitalisasi pasar yang ada di Sidoarjo,” ulas Bagong lagi.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pasat I Putu Suyoga yang juga hadir dalam Kajian tersebut menegaskan, untuk mencegah agar keberadaan pasar tradisional tidak makin terpuruk dan mampu bersaing dengan pasar modern, pemerintah kabupaten Sidoarjo memang akan melakukan renovasi terhadap beberapa pasar tradisional di Sidoarjo.
Dalam renovasi itu, Pemkab Sidoarjo tidak hanya akan melakukan perbaikan fisik gedung, namun juga akan memperbaiki manajemen dan tata kelola pasar tardisional itu.
“Saat ini yang akan kita revitalisasi memang baru pasar Tulangan dan Pasar Kepuh Kiriman. Sedang pasar yang lain masih menunggu adanya anggaran,” tegas I Putu Suyoga. (Abidin)