SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Rencana pemberian hibah sebesar Rp 3 miliar untuk pengadaan lahan relokasi kantor pertanahan Kabupaten Sidoarjo pada RAPBD taun 2014, ternyata mendapat penolakan dari beberapa fraksi di DPRD Sidoarjo.
Diantara fraksi yang menolak hibah itu, adalah fraksi PAN-PKS serta Fraksi Golkar-PKNU yang diontarkan dalam pandangan umumnya terhadap Raperda tentang APBD tahun 2014 .

“Dalam pandangan frkasi kami, pemberian hibah itu kurang efektif bila lahan baru tersebut terletak jauh dari pusat kota. Karena sebagai kantor layanan publik, keberadaan kantor BPN harus mudah dijangkau warga dan tidak jauh dari kantor sebelumnya,” tutur Emir Firdaus ketua FPAN DPRD Sidoarjo.
Untuk itu, FPAN meminta kepada Pemerintah kabupaten Sidoarjo, agar memberikan solusi pinjam pakai kantor yang memadai.
“Cukup pinjam pakai kantor saja dengan kondisi yang representatif,” ulas Emir lagi.
Sama persis dengan FPAN, fraksi Golkar-PKNU juga memandang pemberian hibah sebesar Rp 3 miliar untuk pembelian lahan kantor BPN, dianggap program yang kurang mengena.
Menurut Warih Andono ketua FGolkar DPRD Sidoarjo, pertimbangan dari penolakan itu, karena anggaran sebesar itu, hanya untuk pembelian lahan saja.
Sedangkan pembangunan kantor BPN baru, tetap akan menyedot anggaran lumayan besar.
“Anggaran pembangunan kantor BPN akan memakan anggaran besar lagi,” jelas Warih.
Untuk itu, solusi terbaik yang bisa dilakukan Pemkab saat ini, adalah mencarikan kantor yang dibutuhkan dengan sistem pinjam pakai.
“Yang terpenting sekarang adalah bagaimana mencarikan kantor BPN yang representatif. Jangan mikir beli lahan baru karena masih butuh anggaran besar untuk membangunnya,” tukas Warih.
Jika mau mengacu pada ukuran standar kantor Badan Pertanahan Nasional, lahan yang dibutuhkan untuk kantor BPN Sidoarjo minimal seluas 3500 meter.
Sedangkan kondisi kantor BPN saat ini, dari tiap ruangan yang ada, sudah penuh sesak dengan banyaknya staff dan berkas yang tertumpuk sedemikian rupa.
Dan ironisnya, jika terjadi keadaan darurat, dipastikan berkas-berkas tanah itu tidak akan terselamatkan.
“Ini yang kita kawatirkan, dan kita tidak berharap keadaan emergency apapun akan terjadi dengan kondisi kantor yang seperti ini,” ungkap salah satu pejabat BPN Sidoarjo.
Sebenarnya BPN Sidoarjo saat ini sudah memiliki lahan di kawasan lingkar timur, yang rencananya akan digunakan untuk kantor baru BPN Sidoarjo.
Namun karena letaknya sedikit masuk ke dalam, pihak BPN berharap ada solusi dari pemkab Sidoarjo untuk kantor BPN baru nanti.(Abidin)