SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Fraksi Demokrat DPRD Sidoarjo sepertinya mengalami fase keretakan cukup serius.
Ini setelah beberapa anggota fraksi Demokrat DPRD Sidoarjo, diantaranya H. Dawud Budi Sutrisno, H. Mashuri serta Suhariyono, menarik iuran fraksinya yang selama ini dibayar tiap menerima gaji bulanan.

Menurut H.Dawud Budi Sutrisno, selama ini, iuran fraksi selalu dipotong langsung melalui Sekwan saat penerimaan gaji.
Tidak tanggung-tanggung, tiap anggota FPD mesti membayar sebesar Rp 3,6 juta untuk iuran fraksi.
“Tiap bulan kita membayar untuk iuran fraksi sebesar Rp 3,6 juta. Pembayaran itu dilakukan melalui Sekwan,” tutur Dawud, Selasa (10/12/2013).
Masih menurut Dawud, penarikan iuran fraksi dari Sekwan itu, bukan berarti dirinya menghentikan iuran kepada fraksi Demokrat.
Hanya saja, seyogyanya iuran itu langsung diserahkan kepada fraksi tanpa harus melalui Sekwan dulu.
“Ya mestinya iuran itu diserahkan langsung ke fraksi bukannya lewat Sekwan,” tandas dawud.
Kenapa baru sekarang mekanisme pemotongan iuran melalui Sekwan itu dipersoalkan?, menjawab ini, Dawud menegaskan karena memang baru sekarang beberapa anggota fraksi memintanya.
“Ya memang baru dipertayakan sekarang,” ujar Dawud.
Sementara itu Mashuri saat dikonfrmasi terpisah juga membenarkan hal serupa.
Bahkan dengan tegas, Mahuri akan mempertanyakan kemana dan untuk apa saja iurang fraksi itu.
“Kita juga akan mempertanyakan kemana saja uang fraksi dari iuran kita itu,” tukas Mashuri.(Abidin)