BALONGBENDO (kabarsidoarjo.com)- Anggota MPR RI dari Fraksi PKB Arzeti Bilbina Komisi X DPR RI FPKB mengajak masyarakat untuk menjaga kebersamaan dan persatuan, untuk Indonesia yang kuat.

Sebab saat ini, para musuh bangsa tidak ingin melihat anak bangsa menjalin kebersamaan yang erat.
Ajakan ini disampaikan Arzeti, saat melakukan safari sosialisasi empat pilar kebangsaan, serta serap aspirasi (Reses) masyarakat di Balongbendo.
Arzeti saat paparan empat pilar
Arzeti saat paparan empat pilar
“Seluruh anak bangsa harus bersatu padu khususnya warga Nahdliyin. Kebersamaan Nahdliyyin menjadi kekhawatiran kelompok yang tidak suka terhadap kemajuan Indonesia dan NU,” kata anggota Komisi X DPR RI ini.
Arzeti menambahkan, untuk mewujudkan penguatan kesatuan bangsa ini, Pemerintah sedang melakukan berbagai upaya untuk mencetak pemuda bangsa yang tahu landasan idelogi bangsa, dan mampu menjadi sosok kreatif bagi bangsanya.
“Pemerintah berharap dengan adanya Kementerian Ekonomi Kreatif, menjadi pemuda yang kreatif, pemuda yang tahu landasan Indeologi Pancasila,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, sebagian masyarakat mengeluhkan biaya pendidikan dikarenakan minimnya pendapatan masyarakat dan kebutuhan lainnya untuk pendidikan.
Menyikapi keluhan ini, Arzeti menjelaskan pihaknya akan mengupayakan bantuan pendidikan semaksimal mungkin.
Apalagi menjadi salah satu anggota Komisi X DPR RI, Arzeti menegaskan pihaknya telah bekerja sama dengan Kemendikbud, terkait dengan bantuan biaya pendidikan bagi siswa siswi mulai dari SD, SMP dan SMA.
“Kita sudah bekerja keras bersama kemendikbud, agar siswa siswi mendapatkan bantuan biaya pendidikan, karena pendidikan merupakan hal sangat penting dan paling mendasar dalam membentuk karakter dan kepribadian anak”. Katanya
Arzeti juga meyanggupi, akan menyampaikan aspirasi tersebut dan terus mengawal kebijakan pemerintah agar tidak membebani masyarakat.
Sementara itu terkait kewajiban sosialisasi empat pilar, Arzeti menyatakan Ada beberapa faktor yang mendasari kenapa sosialisasi empat pilar kebangsaan ini sanget penting.
Diantaranya muncul indikasi kurangnya solidaritas antar warga negara, dan mulai lunturnya pemahaman tentang pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
“Sudah menjadi kewajiban bagi kita, untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak kita tentang pentingnya memahami Pancasila secara utuh,” tutur Arzeti.
Jika empat pilar ini tidak disosialisasikan secara terus menerus, ia khawatir empat pilar kebangsaan menjadi benda asing bagi rakyat Indonesia.
“Karenanya sebagai perwakilan rakyat, saya berkewajiban terus-menerus mensosialisasikan termasuk mendorong implementasinya agar kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia meningkat,” tegas Arzeti. (Abidin)