PORONG (kabarsidoarjo.com) Kekhawatiran beberapa pihak atas munculnya bubble di Raya Porong mendapatkan respon dari Pemerintah Daerah. Bupati Sidoarjo Win Hendrarso turun kelokasi mengecek bubble yang bermunculan di Raya Porong, tepatnya di Siring.
Dari sidak dilokasi, Win menyebut Jalan Raya Porong belum mengkhawatirkan. Ungkapan itu disampaikan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso saat melihat beberapa bubble di jalan Raya Siring, Porong, Selasa (20/4/2010).

Bupati Sidoarjo Win Hendrarso menganggap kalau kondisi jalan tersebut masih belum pada titik yang mengkhawatirkan. Kendati demikian, dia berharap, beberapa instansi terkait yang menangani persoalan tersebut.
Yaitu dari pihak BPLS bisa memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat terkait dengan munculnya banyak gelembung (bubble) baru di area tersebut.
“Jadi kalau melihat kondisi di lapangan, saya sudah koordinasi dengan BPLS dan instansi terkait tingkat bahayanya belum pada titik yang mengkhawatirkan,” kata Bupati Sidoarjo Win Hendrarso.
Dikatakan, upaya yang saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah adalah mengidentifikasi persoalan yang rawan. Salah satunya adalah munculnya bubble-bubble baru di sepanjang jalan Raya Porong.
“Pemerintah tengah mengidentifikasi di lapangan, pertama adalah masalah bubble yang keluar. Yaitu untuk mengetahui seberapa jauh kondisi amblesnya,” terangnya.
Namun, yang menjadi perhatian pemerintah dalam menangani persoalan tersebut adalah masalah pemahaman masyarakat. Dirinya tidak ingin, dalam memahami persoalan tersebut menjadi pemahaman yang keliru.
“Ini masih bisa diatasi dengan menjaga masyarakat yang tidak mengerti akan bahaya gas. Jalan yang di police line ini merupakan satu titik yang bahaya, didalam aspek kesehatan maupun dalam aspek yang lain,” tambah Bupati Win.
Setelah melihat kondisi wilayah jalan Raya Porong yang belum mengkhawatirkan itu, dirinya menyatakan kalau kondisi tersebut masih belum tepat dinyatakan ditutup.
“Sehingga kami melihat belum waktunya mengumumkan ini harus ditutup,” ujarnya.
Jika pada satu saat nanti kalau memang diperlukan, maka dirinya akan melakukan koordinasi secara intens dengan Departemen Pekerjaan Umum (PU), BPLS, dan pihak PT. Kereta Api Indonesia (KAI).
“Ini akan kita sinergikan, termasuk dengan pihak Satlantas. Tapi semoga ini tidak,” pungkasnya. (Abidin)