BUDURAN (kabarsidoarjo.com)-Tiga pelaku sindikat penipuan warga Surabaya, masing masing Muhammad Faktur (30) warga Setro Baru Utara Kenjeran, Muhammad Muhdi (31) warga Kapas Lor Wetan Gg 03/25 Kenjeran dan Mas Hadi (34) warga Tambaksari Selatan 2/31 RT02 RW06, diamankan ke Mapolsek Buduran setelah sempat di hajar warga hingga babak belur.
Peristiwa penipuan itu terjadi, di Desa Banjar Sari RT07 RW05 Buduran, Toko milik Rori (43) warga jalan raya Pandugo 2 RT05 RW01 Rungkut Surabaya.

Saat itu ketiga pelaku yang datang dengan mengendarai dua kendaraan bermotor, Yamha Vega R warna hitam dengan Nopol L 4417 TS dan Honda GL warna Hitam Nopol L 2634 FI, satu orang menunggu di depan dan dua orang masuk ke toko.
Kedua pelaku membeli magic com dan dua kipas angin. Setelah tawar menawar harga, dengan pemilik toko terjadi kesepakatan dengan nilai 420 ribu rupiah.
Dalam pembayaranya ketiga pelaku memberikan uang recehan, dengan nilai nominal 100, 200 dan 500 rupiah untuk pembayaranya.
Karena uangnya recehan, pelaku menghitungnya, dan mengatakan kepada korban bahwa uang itu sebesar 920 ribu rupiah, dan pelaku meminta uang kembalian sebesar 500 ribu rupiah. Disitu terjadi ketegangan antara dua pelaku dan korban.
Sehingga ketegangan itu di dengar warga dan tanpa di komando warga yang curiga dengan gelagat para pelaku, karena waktu warga mendatanginya mereka terlihat panik dan akan melarikan diri.
Sehingga wargapun langsung beramai- ramai menghajarnya hingga babak belur.
Untung nyawa ketiganya terselamatkan oleh kedatangan perangkat desa yang segera melerai dan membawanya ke Mapolsek Buduran.
Dihadapan petugas, Muhdi salah satu pelaku, yang badanya dipenuhi oleh tato mangatakan, aksinya sudah dilakukan untuk yang ketiga kalinya, dengan modus operandi yang sama.
“Dua saya lakukan di Surabaya, satu di Sidoarjo dan tertangkap pak, “ akunya, selasa (05/10/2010).
Kapolsek Buduran Kompol Widarmanto, mengatakan, bahwa ketiganya merupakan pelaku yang sering beraksi, namun dilakukan di Surabaya.
“Kini ketiganya, sudah diamankan dan masih dalam proses pemeriksaan intensif, “ ujar perwira ramah ini.(Arip)














