SIDOARJO- Setelah sukses dengan pembangunan di Aloha Sawo Tratap, SPBU Shell kembali melebarkan sayapnya di kawasan Lemah Putro Sidoarjo.
Namun rencana pembangunan yang tinggal realisasinya ini, menuai banyak kritikan dari beberapa pihak. Salah satunya dari ketua LSM Bina Potensi M.Husni Thamrin.
Menurut Husni, boleh boleh saja ada penambahan SPBU di Kabupaten Sidoarjo, namun tetap harus memperhatikan beberapa hal. Diantaranya tata letak kota, adanya kompensasi dan keamanan bagi warga sekitar.
“Harus ada kompensasi yang layak bagi warga sekitar. Apalagi Jika dilihat jarak antara rencana pembangunan SPBU Shell dengan SPBU milik Pertamina di Jl Diponegoro tidak terlalu jauh, ini mestinya harus di perhatikan Pemerintah selaku pemberi rekom,” terangnya.
Masih menurut Husni, ada kemungkinan kemungkinan negative jika pembangunan SPBU Shell ini tetap di paksakan di lingkungan yang sangat berdekatan dengan rumah warga. Salah satunya adalah pencemaran air sumur milik warga akibat rembasan minyak milik Shell.
“Ini harus diperhatikan oleh pengembang jika ingin membangun SPBU di wilayah Lemah Putro. Karena memang potensi resapannya cukup tinggi,” terang Husni.(Abidin)














