SIDOARJO- Sebagai upaya meningkatkan akses mutu pelayanan kesehatan hingga mencapai derajat kesehatan yang optimal, pemerintah kabupaten Sidoarjo menyiapkan program Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesda) pada 2010 mendatang.
Program ini sebelumnya sudah di uji coba kan di beberapa Kabupaten / Kota di Jawa Timur pada 2009, dan pada 2010 Sidoarjo di tunjuk untuk menerapkan program ini bersama Kanbupaten / Kota yang lain
“Program ini wajib di lakukan pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh Jawa Timur pada 2010 sebagai lanjutan dari program jaminan kesehatan masyarakat yang sudah ada,” terang Kepala Dinas Kesehatan DR Tri Ratih Agustinah pada acara sosialisasi Jamkesda di Pendopo Delta Nugraha Selasa (20/10).
Program kesehatan yang di peruntukkan bagi masyarakat miskin kuota, non kuota serta non maskin ini, akan di topang melalui searing dana Propinsi dan Kabupaten.
Jika pada tahun 2009 dana searing nya 40 : 60, maka pada 2010 nanti pembagian dana searing antara Propinsi dan kabupaten 50 : 50
“Dari hasil perkiraan yang kita buat, kita menyiapkan angka 3,7 M. dari total nilai Rp 7,5 M dana yang di butuhkan untuk program Jamkesda di Sidoarjo ini,” tukas Kadinkes lagi.
Dari rencana pembagian slot angka di atas, untuk warga maskin kuota akan mendapatkan subsidi sebesar Rp 1500 perbulan X 12 Bln X 27, 471 dengan total keseluruhan Rp 494,478.000,00.
Sedangkan untuk non Maskin mendapatkan restribusi Rp 5000 x 20 % x 1,546,220 : rp 1,596.000,00.
“Ini jika di tambah dengan biaya yang lain maka akan ketemua angka Rp 7,5 M diatas,” terang Tri Ratih.
Sementara itu Bupati Sidoarjo Drs Win Hendrarso dalam sambutannya meminta agar ada pengetatan permintaan Surata Keterangan Tidak Mampu yang di keluarkan pihak Desa / Kelurahan.
Hal ini di lakukan sebagai upaya memaksimalkan program Jamkesmas maupun Jamkesda agar tepat sasaran. (Abidin)














