
SIDOARJO- Menjelang perayaan hari raya Idul Qurban yang kurang satu bulan lagi, Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan, akan memberlakukan pembatasan hewan qurban dari luar daerah.
Hal ini dilakukan untuk memberi keleluasaan pada peternak Sidoarjo dalam menjual hewan qurban nya selama perayaan Idul Adha 1430 H.
Kepala Dinas Pertanian, peternakan dan perkebunan Handajani mengungkapkan, selama ini menjelang Idul adha, banyak pedagang hewan qurban dari luar daerah bebas masuk ke Sidoarjo untuk menjual hewan ternaknya.
Padahal, di Sidoarjo sendiri jumlah peternak kambing dan sapi sudah cukup banyak.
“Jika nanti jumlah hewan qurban yang ada di Sidoarjo sudah mencukupi, maka yang dari luar daerah akan kita batasi,” ujar Handajani, Rabu (21/10).
Masih menurut Handajani, untuk lebih meningkatkan penjualan hewan qurban dari peternak Sidoarjo, DP3 akan menggelar festival yang rencananya akan digelar di parker GOR Delta Sidoarjo.
“Recananya festival hewan qurban, akan digelar sejak H-7 sampai H+1 Idul Adha., Hewan qurban yang dijual dalam festival itu mutunya terjamin Karena sudah melalui proses pemeriksaan dari segala penyakit,” imbuh Handajani.
Sedangkan Untuk mencegah penjualan hewan Qurban yang terserang penyakit, DP3 akan menurunkan 100 tim yang bekerjasama dengan Unair.
Petuagas kesehatan hewan yang diturunkan akan mengecek kondisi kesehatan hewan qurban yang dijual di Sidoarjo.
“Kami tidak ingin hewan qurban berpenyakit dijual. Untuk itu, selain menurunkan tim dari DP3 kami juga bekerjasama dengan Unair,” tandas Handajani.
Sementara itu, Ketua KADIN Sidoarjo, Imam Sugiri menegaskan sudah seharusnya peternak hewan qurban Sidoarjo lebih diutamakan dari pada peternak dari luar daerah.
Salah satunya dengan cara memproteksi hewan qurban yang masuk dari luar daerah.
“Untuk hewan qurban yang dijual dipinggir jalan harus ada penertiban dengan mengecek kesehatan. Karena ada kaitannya dengan jaminan hewan qurban yang dijual layak konsumsi atau tidak. Instansi terkait harus menelusuri asal hewan qurban yang dijual,” ujar Imam Sugiri.
Dari data yang diperoleh dari Asosiasi Peternak Sapi Sidoarjo, di kawasan Sidoarjo ada sebanyak 7000 ekor sapi pedaging dan 3000 ekor sapi perah. Sedangkan untuk jumlah kambing sekitar 32 ribu ekor.
Belum lagi, peternak yang membeli kambing dari luar daerah untuk dibesarkan dan dijual saat Idul Adha.
“KADIN lebih menyoroti masalah perdagangan hewan qurban untuk pemberdayaan peternak local dan jaminan mutu hewan. Untuk itu, kita akan memberi masukan ke instansi terkait,” pungkas Imam Sugiri.(Abidin)













