
SIDOARJO– Sedikitnya 30 mahasiswa Sidoarjo dari berbagai elemen organisasi mahasiswa, Jum’at (6/11) melakukan aksi turun kejalan.
Aksi yang di picu akibat semakin meruncingnya persoalan lembaga penegak hukum (KPK-Kejaksaan-Polri) ini, merupakan bentuk keprihatinan dari mahasiswa Sidoarjo seputar kondisi hukum yang carut marut.
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa yang bergerak dari Universitas Muhammadiyah, sempat berhenti di empat lokasi untuk menyuarakan aksi mereka.
Diantara di simpang empat JL Diponegoro, Didepan Kodim 0816 Jl A.Yani, pintu gerbang kantor Pemkab, depan kantor Kejaksaan dan berakhir didepan gedung DPRD Sidoarjo.
Menurut Aditya kordinator lapangan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), aksi ini merupakan bentuk keprihatinan dari semakin lemahnya lembaga hukum akibat permainan seorang koruptor.
“Kita prihatin dengan kondisi penegak hukum yang ada. Untuk itu dalam aksi ini, kita harapkan para penegak hukum bisa menjadi contoh yang baik kepada masyarakat,” tukas Adit.
Dalam selebaran yang dibagikan selama aksi ini berlangsung, terdapat dua poin tuntutan yang disuarakan Gerakan Mahasiwa ini.
Yakni desakan kepada pemerintah untuk segera menindak tegas oknum penegak hukum yang berbuat diluar kewenangan dan menyelamatkan lembaga Negara baik itu Polri, Kejaksaan dan KPK.
Sedangkan yang tuntutan kedua khusus dilayangkan kepada pemerintah kabupaten Sidoarjo untuk segera menyelesaikan program program pendidikan di Sidoarjo.
“Kita juga menuntut tindakan tegas kepada oknum pembuat soal porno,” terang Adit.(Abidin)













