
BUDURAN- Hampir saja nyawa Buchori (55) dan M.Muis (22) warga Plaosan Wonoayu salah satu korban luapan lumpur melayang di tangan perampok.
Bagaimana tidak, baru saja selesai mengambil uang pembayaran ganti rugi Lumpur sebesar Rp 100 juta di Bank BNI Pucang Senin (23/11).
Ditengah perjalanan pulang tepatnya di seberang utara jembatan SMUNOR Pagerwojo Buduran, keduanya di hadang 6 perampok.
Beruntung, meski Buchori mengalami luka bacok cukup serius pada lengan kirinya, uang Rp 100 juta yang disimpan di balik jaket nya terselamatkan.
Dari pengakuan Buchori saat ditemui di ruang UGD RS Delta Surya Sidoarjo, Sebelum kejadian perampokan itu sekitar pukul 11.oo , sama sekali tidak ada firasat apapun yang dirasakannya.
Bahkan di simpang empat lampu merah pagerwojo dirinya sempat berhenti sebentar karena terhalang nyala lampu merah.
Itupun dirinya tidak merasa ada yang membuntutinya.
Namun saat akan melintas di jembatan SMUNOR Pagerwojo Buduran, tiba tiba enam perampok berboncengan dua dua, langsung memotong laju Buchori
“Saya langsung di pukul hingga jatuh oleh dua orang, sedangkan Muis anak saya dipukul satu orang dengan membawa sebilah pisau,” terang Buchori.
Untungnya, pergumulan dengan para perampok ini terhenti saat beberapa petani yang kebetulan melintas langsung berlari mengejar para perampok yang langsung kabur saat sadar aksi mereka terpergok.
“Untungnya ada beberapa orang yang melihat kita dirampok dan langsung mengejar para perampoknya,” terang Muis yang tergulai lemas di sisi timur ruang UGD.
Jika dlihat dari kondisi kedua korban ini, pergumulan yang terjadi dengan para perampok terbilang cukup sengit.
Muis mengalami luka bacok pada jari tangan sebelah kanan dan pinggul kanan, Sedangkan Buchori mengalami luka di jari sebelah kiri.
Kanit Reskrim Polsek Buduran Aiptu Sudadi mendampingi kapolsek Buduran AKP RP Ending membenarkan kejadian ini. “Tersangka saat ini kita kejar dan BB uang Rp 100 juta sementara kita amankan,” tukasnya. (Abidin)














