
SIDOARJO– Wafatnya KH Abdurahhman Wahid (Gus Dur), mantan Presiden Republik Indonesia ke-4 pada Rabu (30/12) kemarin, membuat duka bagi seluruh bangsa Indonesia.
Tak terkecuali bagi seluruh warga Sidoarjo yang mayoritas Nahdliyin.
Di ruas- ruas jalan utama mulai dari utara (Waru) hingga selatan (Porong) berkibar bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatan terakhir kepergian Gus Dur.
Pemandangan yang sama juga terlihat di kantor kantor pelayanan baik milik pemerintah maupun swasta, seluruhnya mengibarkan bendera setangah tiang sebagai wujud duka cita.
Di Pendopo Delta Wibawa sendiri, bendera setengah tiang sudah dikibarkan sejak pukul 01.00 Kamis dini hari.
“Bendera setengah tiang sudah dikibarkan sejak dini hari tadi hingga nanti tujuh hari kedepan,” tujkas Bambang pegawai dilingkungan pendopo.
Sementara itu, ketua Lakspedam PCNU Sidoarjo Badrus Zaman, sosok Gus Dur merupakan figur guru dan bapak bangsa yang patut mendapatkan penghormatan dan penghargaan dari bangsa Indonesia.
Pasalnya, dinamika demokrasi dan kebangsaan yang di perjuangkan Gus Dur cukup memberikan warna bagi bangsa Indonesia.
“Kita semua merasa kehilangan atas kepergian beliau,” tukasnya.
Sementara itu Suharjo warga Candi yang bekerja sebagai tukang becak, juga merasa kehilangan sosok Gus Dur yang dikaguminya.
Dirinya melihat, Gus Dur adalah pahlawan wong cilik yang selalu membela kebenaran.
”Sulit mas cari pengganti beliau saat ini,” tuturnya singkat. (Abidin)














