
KRIAN– Dimulainya persaingan pasar bebas ASEAN-Cina 2010 saat ini, sedikit banyak membuat pengerajin sepatu Sidoarjo resah.
Pasalnya, dengan semakin banjirnya barang Import dari luar negeri, membuat kalangan pengerajin kelas menengah ke bawah ini , merasa tidak mampu bersaing dan terancam gulung tikar.
Seperti yang dilontarkan H.Shohib pemilik home indutri sepatu Monica Krian saat melakukan dialog dengan pengurus KADIN Sidoarjo beberapa waktu lalu.
Menurut Shohib, pada tahun 2000 lalu sebelum adanya kesepakatan perdagangan bebas, ekport sepatu yang dikirimnya keluar Negeri sudah mengalami kehancuran total akibat derasnya barang serupa milik Cina.
Apalagi sekarang dengan adanya kesepakatan pasar bebas, bisa jadi sepatu produksinya tidak bisa lagi terjual ke luar nagaeri bahkan pasar lokal.
‘Ini yang saya kawatirkan soal pasar bebas 2010, bisa jadi barang kita tidak laku lagi di pasaran akibat banyaknya barang impor dari Cina,” tukasnya.
Tidak hanya itu, soal persaingan harga yang akan terjadi jika benar benar barang dari Cina bebas masuk kepasaran lokal, akan menambah sulit persaingan di lapangan.
Dan ini yang membuat H.Shohib semakin belum menerima adanya persaingan pasar bebas 2010.
Sementara itu, ketua KADIN Sidoarjo H.Imam Sugiri menegaskan akan memberikan semangat kepada para pengusaha lokal yang ada di Sidoarjo dalam menyongsong era pasar bebas 2010.
salah satu caranya, adalah mendesak pemerintah untuk hanya memberikan toleransi barang yang masuk dari luar berupa barang setengah jadi.
Sedangkan finishingnya nanti, dkerjakan pengerajin lokal.
“Ini salah satu solusi selain juga pengerajin sepatu harus mengikuti permintaan pasar,” tukasnya. (Abidin)














