
SIDOARJO- Rapat paripurna pengesahan APBD 2010 Jum’at (29/1) di ruang paripurna DPRD Sidoarjo, sedikit diwarnai kejutan.
Saat pembacaan pendapat akhir oleh juru bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo Emir Firdaus, beberapa pemuda dari Pusat Studi Kebijakan Publik dan Advokasi (PUSAKA) menyebarkan selebaran berupa penolakan pengesahaan RAPBD 2010.
Menurut kordinator PUSAKA Fatikhul Faizun dilokasi paripurna, aksi penolakan pengesahan APBD 2010 oleh PUSAKA ini, dilakukan setelah melihat RAPBD tahun 2010 yang masih belum mencerminkan konsisten terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RP JMD) Sidoarjo.“Kita masih melihat visi dan misi pembangunan yang dikontruksi dari pembangunan yang dikontruksi dari visi-misi bupati terpilih,” terangnya.
Selain itu, program parkir berlangganan yang dianggap menyalahi prosedur dan merugikan rakyat, juga menjadi sorotan PUSAKA dalam selebaran itu.
“Sistem pemungutan yang dilakukan selama ini menyalahi regulasi yang ado,” terangn Faizun lagi.
Sementara itu, di baris paling bawah dalam selebaran itu, PUSAKA juga merekomendasikan pembatalan pengesahan RAPBD 2010 oleh DPRD Sidoarjo, karena masih banyak permasalahan yang harus lebih dicermati.(Abidin)











