
PORONG (kabarsidoarjo.com) Siswa Madrasah Aliyah Kholid Bin Walid Porong, terpaksa harus mengikuti Ujian Nasional (Unas) di rumah salah satu warga.
Menyusul sekolah mereka yang sudah lama tenggelam akibat luapan lumpur.
Ali Masad Kepala Sekolah Madarasah Aliyah Kholid bin Walid, mengatakan puluhan siswanya terpaksa melakukan ujian di salah satu rumah warga. Karena hingga saat ini pihak sekolah belum mendapatkan ganti rugi.
“Kami terpaksa mengikuti ujian nasional di rumah warga karena kami belum bisa tempati sekolah baru karena sekolah yang lama sudah tenggelam lumpur,” terang Ali Masad, Selasa (23/3/2010).
Ia menjelaskan, terdapat sekitar 25 siswa yang mengikuti ujian sekolah di rumah warga di kawasan Porong ini. Para siswa terpaksa mengerjakan soal ujian di dalam ruangan berukuran empat kali empat meter dan duduk berdekatan.
“Karena tidak ada lagi tempat yang bisa digunakan,” urainya.
Ia juga menyesalkan harapan siswa untuk mengikuti ujian nasional di tempat yang layak hingga kini belum terpenuhi. Hal ini karena belum ada pembayaran ganti rugi dari lapindo melalui Minarak Lapindo Jaya atas gedung sekolah kami yang tenggelam lumpur sejak empat tahun silam.
Ia menambahkan, akibat kejadian ini pihak sekolah tidak bisa berbuat apa – apa karena tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun kembali sekolah yang hilang karena ditelan lumpur. Sehingga, mau tidak mau, siswa terpaksa harus mengikuti Unas di tempat yang kurang layak.
Untuk Unas tahun ini, kata dia, Madrasah Aliyah Kholid Bin Walid menempati dua ruangan khusus di rumah warga dengan pengawasan ketat dari pengawas ujian Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. (Arip)