Awal Didirikan, Kayu Bangunan Pondok, Berjalan Diatas Air
WISATA (kabarsidoarjo.com)- Berdiri sekitar tahun 1734, Pondok Pesantren Khamdaniyah merupakan satu satunya pondok tertua di Sidoarjo bahkan di Jawa Timur.
Banyak cerita menarik ketika awal Mbah Khamdani memutuskan untuk mendirikan pondok di kawasan Desa Siwalanpanji yang waktu itu berupa tanah rawa.

Menurut Gus Rokhim pemangku pondok Khamdaniyah yang juga generasi ke tujuh dari Mbah Khamdani, ketika tanah siwalanpani masih berupa tanah rawa, Mbah Khamdani meminta kepada Allah agar tanah rawah ini diangkat kepermukaan untuk dijadikan sebagai kawasan syiar Islam waktu itu.
“Ketika Mbah Kamdani meminta pertolongan kepada Allah itu, tidak berselang lama, tanah yang sebelumnya rawa, tiba-tiba terangkat dan menjadi daratan,” ungkap Gus Rokhim.
Tidak hanya itu, pada awal awal pengerjaan pondok, kayu bangunan pondok yang didatangkan dari cepu melalui jalur laut tiba-tiba pecah dan terserak dan berpencar.
Namun karena pertolongan Allah, kayu-kayu yang semula berpencar ini, bergerak sendiri melalui sungai menuju sungai di seberang kawasan pondok.
“Ada satu kayu yang tersangkut di kawasan Kediri, dan sekarang disebut menjadi kayu cagak Panji,” terang Gus Rokhim lagi.
Selain beberapa cerita religi, Ponpes Khamdaniyah juga tercatat sebagai pondok yang menelurkan nama-nama kyai besar pada jamannya.
Sebut saja, Kyai Cholil Bangkalan, Hadratus Syeh KH Hasyim Ashari, KH As’ad Syamsul Arifin, merupakan sederet ulama besar yang pernah menimba ilmu di Ponpes Khamdaniyah Siwalanpanji ini. (Abidin)













