TANGGULANGIN (kabarsidoarjo.com)- Sedikitnya lima warga Ketapang kecamatan Tanggulangin, Senin (21/6/2010) memenuhi undangan Pansus lumpur DPRD Sidoarjo, terkait kondisi rumah mereka yang retak akibat imbas luapan lumpur Porong.
Dalam pertemuan ini, perwakilan warga, menyampaikan uneg-unegnya tentang nasib kerusakan rumah mereka.

“Kita ingin kejelasan tentang rumah kami yang retak,” terang Suprapto perwakilan warga.
Masih menurut Suprato, sejak awal kertakan rumah warga di kawasan Rt 02 Rw 01 Desa Ketapang, yang terjadi pada Selasa (17/6/2010) dini hari, hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak pemerintah maupaun BPLS.
“Kita ingin tahu bagaimana nasib rumah kami, karena desa Ketapang tidak masuk dalam peta terdampak,” ujar suprapto.
Sementara itu, ketua Pansus Lumpur Sulkan Wariono dalam pertemuan ini menegaskan, akan mengajukan kawasan desa Ketapang masuk dalam peta terdampak ke pemerintah.
“Kita segera akan mengajukan kawasan ini untuk masuk dalam kawasan peta terdampak,” tutur Sulkan.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Kamis pekan kemarin, sedikitnya 17 rumah di kawasan Rt 02 Rw 1 Desa Ketapang mengalami retak-retak dan pecah pada bagian dinding dan lantainya.
Menurut warga, retakan dan pecahnya dinding rumah warga ini pertama kali ditandai dengan suara gemuruh di bagian tanah.
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menilai retakan dan pecahnya tanah ini akibat penurunan tanah akibat tertariknya materi tanah dari semburan lumpur Porong.(Abidin)












