PORONG (kabarsidoarjo.com)- Hingga saat ini, titik semburan lumpur Sidoarjo, sudah bergeser 12 kali sejauh 152 meter dari titik awal dan bergerak ke barat laut.
Titik pergeseran tersebut hanya terdapat dipermukaan saja, sedangkan, lubang semburan lumpur praktis tidak berubah.

Begitu yang dilontarkan humas BPLS Ahmad Zulkarnain saat dikonfirmasi.
”Pergeseran semburan lumpur tersebut tidak berbahaya, dan hanya dipermukaan saja karenanya kita tidak ada yang perlu dikhwatirkan,” terang nya
Masih menurut Izul, pergeseran tersebut dikarenakan terdapat cesar atau rekahan yang ada di permukaan semburan.
Kondisi itu mengakibatkan posisi semburan terus berubah. Namun, volume semburan lumpur Sidoarjo justru mengalami penurunan.
“Kita sejauh ini terus memantau tetapi kemungkinan tidak berbahaya karena volumenya menurun,” tambah Bang Zul, sapaan akrabnya.
Dalam kurun waktu tiga bulan ini, BPLS telah memantau pergeseran semburan sebanyak 2 kali.
Pergeseran pertama terpantau foto udara pada Februari 2010. Waktu itu, pergeseran semburan sejauh 152 meter kearah utara titik semburan awal.
Sementara, pergeseran kedua terpantau mei 2010 kearah barat dan bergerak terus. Kini, pergeseran itu sejauh 160 meter dari titik semburan.
Zulkarnain juga mengatakan untuk mendeteksi pergerakan pusat semburan. pihaknya sedikit mengalami kesulitan.
Sebab, arah semburan itu terus bergeser sewaktu-waktu.
“Agak sulit memantau secara pasti, karena bergerak terus,” pungkas Zulkarnain.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihak BPLS sudah melakukan koordinasi dan melakukan pemantauan udara secara periodik.
Hal itu diperlukan untuk mendeteksi pergeseran pusat semburan. (Arip)












