KRIAN (kabarsidoarjo.com)– Calon Bupati (Cabup) Sidoarjo, Yuniwati Teryana, MBA menginginkan keberadaan pasar tradisional di Sidoarjo harus tetap dipertahankan, pasalnya konsep pasar semacam ini menawarkan kedekatan emosional antara penjual dan pembeli.

“Ciri khas pasar tradisional adalah bahwa ia bukan sekadar ruang kegiatan ekonomi, tetapi juga sarana untuk mempertahankan interaksi sosial dan eksistensi budaya kita agar senantiasa guyub dan rukun,” ujar Cabup Yuni bersama Cawabup Sarto saat mengunjungi Pasar Krian, Jl. Raya Krian.
Masih menurut Yuni, diakui maupun tidak, pasar tradisional merupakan wadah ekonomi yang berbasis masyarakat lokal.
Karena pasar tradisional selama ini, mampu menjangkau lapisan masyarakat paling bawah, baik dari sisi penjual maupun pembeli.
“Untuk berjualan di pasar orang tidak perlu bermodal besar, dengan begitu siapapun bisa melakukan usaha di sana,” katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Krian, H. Djoko Susilohadi, SH, menyatakan untuk harga beberapa kebutuhan pokok, pasar tradisional masih bisa bersaing.
Namun, untuk barang seperti pakaian, sepatu, sandal dan yang lainnya, kalah bersaing dengan pasar modern yang berani memberikan diskon hingga 70 persen.
“Hal seperti itu akan mematikan penjualan perdagangan di sini, terutama bagi yang mempunyai modal kecil, “ ungkapnya.
Mendengar permasalahan tersebut, Yuni menegaskan pasar tradisional merupakan salah satu sarana publik yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil, dengan begitu harus tetap dilestarikan.
“Keberpihakan pemerintah, baik pusat maupun derah terhadap pasar tradisional sangat penting,” kata Yuni.
Dalam kesempatan tersebut, Cawabup Sarto juga menambahkan dengan pembenahan pasar tradisional itu, diharapkan daya beli masyarakat juga akan semakin tinggi.
“Dengan demikian laju ekonomi juga akan semakin meningkat,” ujarnya. (Abidin)











