SIDOARJO (kabarsidoarjo.com) – Ribuan guru, kepala sekolah dan kepala UPTD di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Selasa (29/6/2010), mendapatkan pelatihan peningkatan kompetensi Sekolah Standar Nasional (SSN) di pendopo “Delta Nugraha” kabupaten.
Pelatihan yang rencananya dilaksanakan selama empat hari berturut-turut itu diharapkan mampu membangun karakter pendidik untuk bisa mengimplementasikan percepatan standar pendidikan di wilayah Sidoarjo.

Hadir sebagai narasumber tunggal adalah salah satu guru besar Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Prof. DR. Warsono.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Sidoarjo, Ir. Agoes Budi Tjahyono mengatakan, penyelenggaraan pelatihan tersebut tujuannya agar para insan-insan pendidik bisa semakin termotivasi dalam meningkatkan mutu pendidikannya.
Sehingga, kompetensi yang diimplementasikan tidak hanya pada tingkatan Sekolah Standar Nasional (SSN) saja, tetapi bisa meningkat menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
“Mudah-mudahan workshop ini menjadi kemauan dan kemampuan kita bersama untuk semakin meningkatkan SSN menjadi RSBI, meskipun dilaksanakan secara bertahap,” kata Agoes Budi Tjahyono.
Namun, sebelum mencapai standar tersebut, ia berharap, seluruh sekolah di Sidoarjo bisa melaksanakan SSN dulu. Apalagi, standar tersebut menjadi standar minimal yang berlaku secara nasional.
“Ini jadi acuan untuk semua tingkatan, mulai TK sampai SMA maupun SMK. Tapi kita memberikan arahan untuk tingkat SMP menjadi goal atau visi kita pada tahun 2014 nanti,” jelasnya.
Di Kabupaten Sidoarjo sendiri, Agoes menyebutkan, sekolah yang sudah berstandar RSBI masih empat sekolah saja. Yaitu, SMAN 1 Sidoarjo, SMAN Krian, SMPN 1 Sidoarjo dan SMPN Sedati. Jika dibanding dengan Gresik dan Surabaya, Agoes menilai masih kalah jumlahnya.
“Saat ini di Gresik, sekolah yang sudah berstandar RSBI sudah ada delapan sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Drs. Win Hendrarso, Msi mengajak kepada seluruh civitas pendidik di Kabupaten Sidoarjo untuk semakin giat memajukan kualitas pendidikan di Sidoarjo. Sebab, persoalan pendidikan ini dipandang sangat penting dalam membangun karakter bangsa yang kokoh.
“Apalagi di era globalisasi ini kita ditakutkan dengan tantangannya yang begitu besar,” jelasnya.(Abidin)













