SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Konsep revitalisasi dua pasat tradisional yakni pasat Tulangan dan Wadung Asri yang disajikan masing-masing pengembangnya, ternyata masih mentah.
Bahkan jika dipresentase, konsep yang diajukan itu masih 40 % dari kata final, meskipun gambar bangunan dan jumlah standnya sudah diajukan pengembang.
“Masih belum final, dua pengembangnya masih sebatas mempresentasikan konsepnya masing-masing kepada pemkab Sidoarjo,” tutur Kepala dinas Pasar Kabupaten Sidoarjo Ir Ali Ghofar, saat ditemui di kantornya, Jum’at (3/11/2010).
Masih menurut mantan Kepala dinas Infokom ini, untuk mendapatkan persetujuan final, konsep yang diajukan dua pengembang itu, memang harus melalui pembahasan bersama antara eksekutif dan legisltaif belum final.
“Prosedurnya memang harus melalui pembahasan di dewan dulu. Baik itu jumlah stand yang akan dibangun, maupun harga yang akan dipasarkan kepada pedagang,” ungkap Ali Ghofar lagi.
Selain Ali Ghofar wakil ketua komisi B DPRD Sidoarjo H.Ssungkono sebelumnya juga menegaskan konsep yang diajukan pengembang dianggap tidak prosedural.
Pasalnya, pengajuan konsep revitalisasi itu tidak melalui pembahasan dulu di dewan.
Sebelumnya dua pengembang yang akan membangun dua pasar ini telah menyampaikan rencana bentuk fisik dan jumlah stand yang akan dibangun pada dua pasar tradisional ini.
Untuk pasar Tulangan dengan nilai anggaran revitalisasi sebesar Rp 12 Miliyar, PT wahyu Graha Persada selaku pengembang, merencanakan bentuk bangunan 2 lantai dengan total 400 stand.
Untuk pasar Wadung Asri yang rencananya akan berganti nama Pasar Kepuh Kiriman, nilai anggaran revitalisasi yang disiapkan sebesar Rp 19 miliyar.
Angka ini, menurut rencana PT Pintu Abadi Sejahtera selaku pengembang, akan digunakan untuk membangun pasar semi modern dengan konsep 3 lantai.
Sedangkan jumlah keseluruhan stand pada lantai II dan III, berjumlah 278 stand tertutup dan 72 stand terbuka dengan total 350 stand. (Abidin)