SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Penolakan sebagian warga Krembung terkait rencana pembangunan jalan alternative yang menghubungkan wilayah Krembung ke Mojokerto beberapa waktu lalu, dipertanyakan dan disayangkan salah satu anggota komisi C DPRD Sidoarjo dari Fraksi PAN M.Zainul Lutfi.

Pasalnya, pembangunan jalur alternatif itu dilakukan, untuk memenuhi kebutuhsn masyarakat atas akses jalan yang baik
“Kenapa kok ditolak, padahal jalur itu merupakan salah satu akses penghubung lintas kabupaten,” terangnya saat ditemui di ruang komisi C, Selasa (22/2/2011).
Masih menurut politisi yang juga menjabat sebagai sekretaris DPD PAN Sidoarjo ini, jika mau tegas, pembangunan jalan yang ada harus melihat konteks pembangunan secara proporsional.
Dan pemerintah daerah harus mampu mengkomunikasikan persoalan ini dengan warga yang menolak.
“Karena untuk kepentingan yang lebih luas pemerintah daerah harus pro aktif untuk mencarikan jalan terbaik. Jangan sampai pembangunan terhenti hanya gara-gara kepentingan sebagian kecil masyarakat,” tegasnya lagi.
Seperti diketahui sebelumnya, sebagian warga melakukan penolakan terhadap rencana perbaikan jalan yang panjangnya sekitar 300 meter yang letaknya persis disamping Pabrik Gula (PG) Krembung.
Penolakan ini di latarbelakangi akibat banyaknya truk pengangkut tebu yang melintas di jalan ini.
”Warga mau-mau saja jalan diperbaiki. Tapi syaratnya pabrik harus membuka pintu belakang untuk jalan truk pengangkut tebu,” tutur H Mubanan, tokoh masyarakat setempat.
Menurut Mubanan, jalur alternatif yang bisa menembus Kejapanan dan Mojokerto itu dulunya mulus, tetapi karena sering dilewati truk pengangkut tebu, aspal jalan menjadi mreteli.
Tidak itu saja, di jalan itu juga membentuk kubangan sehingga menyulitkan pengguna jalan yang melintas.
”Truk pengangkut tebu beratnya bisa mencapai puluhan ton. Kalau sekali tidak apa-apa tapi kalau terus menerus apa jalan tidak rusak,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PU Bina Marga Pemkab Sidoarjo, Ir Sigit Setyawan, menjelaskan bahwa ruas jalan alternatif yang menghubungkan Sidoarjo – Mojokerto dan Kejapanan sudah ditingkatkan tahun 2008.
Sisa jalan yang panjangnya sekitar 300 meter di dekat PG Krembung rencananya akan ditingkatkan tahun 2009.
Peningkatan itu akan ditangani BPLS bersamaan dengan peningkatan jalur alternatif lumpur lainnya.
Tahun 2010, jalan ini kembali akan diperbaiki Bina Marga. Lagi-lagi warga melarang. (Abidin)