SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Bencana luapan lumpur Porong yang keluar sejak 29 Mei 2006 silam, ternyata membawa dampak cukup siginifikan bagi perkembangan bisnis perumahan di Sidoarjo.
Bahkan akibat bencana ini, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten Sidoarjo, terus mengalami penurunan selama kurun empat tahun terakhir hingga mencapai angka 4,48 % dari PDRB tahun 2004 silam.

“Turunnya PDRB ini, salah satunya akibat banyak pengembang perumahan yang takut mengembangkan usaha perumahannya di Sidoarjo,” terang Ir Sulaksono kepala dinas Pu Cipta Karya saat pelaksanaan lokarya perumahan, Rabu (16/3/2011).
Selain penurunan PDRB Sidoarjo, luapan lumpur yang terus aktif hingga sekarang ini, juga memaksa sebagian pengembang perumahan di radius 3-5 Km pusat semburan, memlih kabur dan meninggalkan bisnis propertinya.
Dan efek negatifnya, puluhan bahkan ratusan perumahaan di sekitar luapan lumpur (Tanggulangin-Porong-Jabon) kondisinya memprihatinkan dan terlihat kumuh.
“Rata-rata perumahan yang ditinggal pergi investornya sudah tidak terawatt dan kumuh, dan ini menjadi satu persoalan tersendiri bagi pemerintah kabupaten,” ujar Ir Sulaksono lagi.
Dalam seminar yang menghadirkan nara sumber dari departemen pekerjaan umum ini, juga ditemukan banyak fakta seputar persoalan pengelolahan fasum perumahaan di Sidoarjo.
Diantaranya, masih cukup banyak fasilitas umum (Fasum) perumahan,yang hingga kini belum diserahkan kepada pemkab Sidoarjo untuk dikelolah dengan baik.
Dengan kondisi ini, banyak fasum yang rusak dan pemkab kesulitan untuk melakukan perbaikan karena belum diserahkan oleh pihak pengembang.
Sementara itu, bupati Sidoarjo H.Saiful Ilah SH,MHum dalam sambutannya berharap, dengan pelaksanaan lokakarya perumahan ini, akan mampu membangkitkan lagi semangat para investor untuk mengembangkan usaha perumahannya di Sidoarjo.
“Karena sebenarnya wilayah Sidoarjo, masih cukup terbuka lebar untuk bisnis property ini,” tukas bupati. (Abidin)