SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pengerjaan proyek pelebaran jalan propinsi Jawa Timur di ruas jalur Cemengkalan Sidoarjo yang di jadwal mulai dikerjakan 1 April 2011 mendatang, membuat seluruh pedagang kaki lima di area ini ketir-ketir.

Pasalnya, meskipun saat ini mereka bersedia membongkar seluruh lapak dagangannya hingga batas akhir Maret 2011, namun belum ada kejelasan nasib mereka setelah proyek jalan selesai.
“Kita mau lapak kami dibongkar, tapi kami juga minta ada kemudahan untuk kembali berjualan setelah proyek pelebaran jalan selesai,” terang Ny Sri pedagang cemengkalan saat ditemui di depan pendopo kabupaten Sidoarjo, Rabu (23/3/2011) ketika akan menyampaikan aspirasinya.
Masih menurut pedagang Klepon ini, sehari-harinya, dia bersama sekitar 40 pedagang Cemengkalan, mengais rejeki di sepanjang jalan cemengkalan tepatnya di sisi selatan ruas jalan raya.
Untuk lahan yang ditempatinya,itupun lahan pinjaman dari pertanian dan tanah Desa Cemengkalan.
“Saya sudah sepuluh tahun berjualan di sini dengan ijin kepala desa lama, sekarang saat ada gusuran, saya hanya ingin ada kepastian jika nanti boleh berdagang di jalur Cemengkalan lagi,” ungkap Ny Sri sambil berkaca-kaca.
Apa yang dikeluhkan Ny Sri, sama persis dengan yang dilontarkan Afifil Anwar tukang las yang juga menggunakan lahan Cemengkalan untuk bengkel kerja sehari-harinya.
Menurut Anwar, jika bengkel las miliknya dibongkar tanpa ada kepastian bisa berdiri lagi, maka mata pencahariannya dipastikan akan hilang.
“Kita hanya minta ada kelonggaran, agar kami bisa kembali menggunakan lahan Cemengkalan ini,” lontar prai yang dipanggil Gondrong ini. (Abidin)












