PORONG (kabarsidoarjo.com)- Pembuatan drainase di kolam penampungan lumpur oleh badan penanggulangan lumpur sidoarjo (BPLS) terhenti.
Ini setelah lumpur basah yang berada di bawah endapan lumpur kering mengalir ke saluran drainase.

Kondisi ini mengancam tanggul terluar jalan raya Porong dan rel kereta api.
Pembuatan drainase dilakukan di kolam penampungan lumpur terluar di desa Siring Kecamatan Porong.
Saluran dibuat dengan menggali endapan lumpur kering sepanjang 800 meter hingga tembus ke sungai di desa Kalitengah Kecamatan Tanggulangin.
Saat musim hujan nanti, saluran ini diharapkan bisa mengalirkan endapan air hujan di kolam penampungan lumpur ke sungai, sehingga tidak meluber ke arah rel kereta api (KA) dan jalan raya Porong.
Namun pembuatan drainase ini terpaksa dihentikan, karena lumpur basah yang berada di bawah endapan lumpur yang mengering, mengalir keatas.
Humas BPLS Ahmad Khusairi menyebutkan kondisi ini diluar dugaan.
Jika dibiarkan terus, maka lumpur di pusat semburan bisa mengalir ke rongga drainase yang digali dan menekan tanggul terluar sehingga rawan longsor.
“Saat ini, BPLS menghentikan total pengerjaan drainase sambil memantau perkembangan yang terjadi. Jika pembuatan drainase ini gagal BPLS akan memikirkan cara lain membuat saluran untuk mengalirkan endapan air hujan di kolam penampungan lumpur terluar, ” terang humas BPLS Ahmad Khusairi. (Arip)