PORONG (kabarsidoarjo.com)- Kunjungan wakil presiden Boediono di lokasi lumpur Porong,Kamis (22/9/2011), disambut demo warga korban lumpur Lapindo.
Puluhan warga luar peta terdampak dari 45 RT dari Desa Ketapang Tanggulangin, Pamotan, Mindi Kecamatan Porong dan warga Besuki Kecamatan Jabon, melakukan aksi di depan pintu masuk posko selatan BPLS di Desa Mindi.Korban lumpur ini, menuntut segera dimasukkan ke dalam wilayah yang tidak layak huni seperti penelitian Tim Kajian Kelayakan Pemukiman (TKKP) bentukan Pemprop.
”Kami ingin wilayah kami masuk peta ganti rugi seperti korban lumpur lainnya. Dan kami juga menolak adanya uji seismik di lokasi bawah tanah yang sudah banyak muncul bubble gas liar dan penurunan tanah (subsidance) tersebut,” ujar Salam perwakilan 45 RT.
Selain meminta kejelasan nasib, warga juga sempat heran dengan permintaan Menteri PU yang meminta tetap dilakukannya uji bawah tanah untuk meneliti tingkat bahaya dan tidak. ‘
‘TKKP sudah menyatakan tidak layak huni, kenapa harus diuji lagi,” terang Suprapto perwakilan warga 45 RT lainnya.
Warga berharap kepada Wakil Presiden Boediono untuk merealisasikan tuntutan warga 45 yang setiap hari dihantui rasa kecemasan diwilayah itu. “Kita berharap Wapres RI mengabulkan permintaan kami,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke kawasan lumpur, Wapres didampingi Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, yang merupakan Ketua Dewan Pengarah BPLS. Ada pula Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Jatim Irjen Pol. Hadiatmoko, dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo.(Arip/Abidin)