WONOAYU (kabarsidoarjo.com)- Warga Desa Karang Puri RT08 RW05 Dusun Sampuri Kecamatan Wonoayu, digegerkan dengan penemuan bunga bangkai atau Raflesia Arnoldi.
Tumbuhan yang biasa tumbuh diarea kawasan hutan atau kawasan yang lembab ini ditemukan di salah satu pekarangan rumah warga.

Penemuan bunga bangkai yang berdiameter 30 CM ini, sudah yang kedua kalinya selama kurun waktu dua tahun terakhir.
Sebelumnya juga pernah ditemukan bunga bangkai yang memiliki ukuran yang lebih besar tumbuh dipekarangan salah seorang warga.
Awalnya Romly (45), pemilik pekarangan mengungkapkan dirinya tidak menyangka di pekarangan samping rumahnya ditumbuhi bunga bangkai yang memiliki ukuran tidak lazim.
Bahkan awalnya dia menyangka bau tidak sedap yang ditimbulkan bunga tersebut berasal dari bangkai tikus.
Namun setelah dicari, Romly mengetahui sumber bau itu berasal dari bunga bangkai yang sudah mulai mekar.
“Saya kira baunya berasal dari bangkai tikus, ternyata dari bunga bangkai yang tumbuh berdampingan dengan bunga bangkai yang telah layu, ” ucap Romly.
Di pekarangan ini, tumbuh dua bunga bangkai yang berdampingan.
Satu berukuran sekitar 15 CM, sedangkan satunya sudah berukuran 30 CM dan sudah mulai layu karena terkena sinar matahari secara langsung.
Sementara itu, Romly yang mengetahui dengan tumbuhnya bunga langka ini menjadi pusat perhatian warga dan khawatir akan menganggu pertumbuhanya , akhirnya Romly memagari bunga tersebut dengan peralatan seadanya berupa kain.
Sedangkan menurut Endi Mulyono, perangkat desa Karang Puri mengatakan, jika dilihat dari sejarahnya kawasan Kecamatan Wonoayu dulunya merupakan hutan belantara.
“Jadi jika ada bunga bangkai yang tumbuh, hal ini merupakan tanda bahwa tanah diwilayah ini merupakan tanda bahwa tanah diwilayah itu memamg subur layaknya hutan, ” terang Endi Mulyono.
Bunga Raflesia Arnoldi atau bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus Titanium ini, di Indonesia sebagian besar tumbuh di kawasan hutan di Bengkulu dan biasanya tumbuh pada musim hujan. (Arip)