SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Pemerintah Daerah Sidoarjo mengembangkan Kawasan Agropolitan berdasarkan potensi komoditi lokal.
Ini dilakukan untuk mendorong tumbuh kembangnya berbagai usaha di bidang agribisnis yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Ada beberapa kawasan di Sidoarjo yang sudah ditetapkan sebagai kawasan agropolitan.
Diantaranya kawasan di Kecamatan Krian sebagai wilayah pusat agropolitan, serta empat kawasan penyangga yakni Kecamatan Balongbendo, Tarik, Prambon, dan Wonoayu, dengan produk unggulan yakni Kedelai, padi, jagung, kacang hijau, hortikultura dan ternak sapi.
“Untuk mendorong tercapainya kawasan agropolitan ini, diperlukan beberapa langkah kongkrit yang cepat dan terukur.Yakni penataan sarana dan prasarana fisik yang menunjang kegiatan sektor pertanian sebagai sektor strategis-potensial, dan menentukan program-program pembangunan khususnya pada sektor pertanian dan didukung aspek pemberdayaan masyarakat,” tutur Bupati Saiful Ilah SH.MHum sesuai yang tertuang dalam Keputusan Bupati Sidoarjo No. 188/34/ 404.1.3.2/2012 tentang Pusat Kawasan Agropolitan dan Minapolitan di Sidoarjo.
Masih dalam SK Bupati ini, sumber daya alam terutama komoditi local, dapat digunakan sebagai bahan baku industri agro atau industri hilir yang memiliki masa depan cerah,
Sehingga komoditi local itu harus diupayakan dan selalu tersedia. guna memenuhi kebutuhan industri tersebut.
“Pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber bahan baku industri agro akan memiliki “multiplayer effect” bagi perekonomian khususnya disektor agrobisnis,” ulas bupati lagi.
Untuk itu, melalui Program Agropolitan ini, Bupati Saiful Ilah berharap dapat Mengurangi Tingkat Urbanisasi dan mendorong kesadaran penduduk migran untuk kembali ke desa.
“Kita berharap Program Agropolitan ini dapat segera ditindak lanjuti Pemrintah Propinsi Jatim dengan melakukan peninjauan lokasi,” tutup bupati.(Abidin)