GEDANGAN (kabarsidoarjo.com)– SPBU Shell yang berdiri di jalur raya Aloha-Waru Sidoarjo, terancam di demo warga Desa Sawotratap pada Rabu (3/10/2012) pagi.
Ancaman demo ini dilakukan warga desa, karena ada indikasi upaya PHK sepihak operator SPBU dari warga Desa Sawotratap, oleh penyalur tenaga kerja (outsourcing) yang menjalin kerja sama rekrutmen operator SPBU dengan pihak Shell.

Namun beruntung, setelah ada upaya komunikasi antara Kepala Desa Sawotratap dengan pihak outsourcing dan disusul kesepakatan yang disaksikan pihak kepolisian pada Selasa (2/10/2012) malam di balai desa, ancaman demo itu akhirnya dibatalkan
Dari informasi yang dihimpun, ancaman demo yang siap dilakukan warga Desa Sawotratap ini, dipicu adanya informasi upaya PHK sepihak secara halus yang dilakukan outsourcing terhadap tenaga kerja dari Desa Sawotratap.
Upaya PHK sepihak secara halus ini secara teknis, dilakukan dengan metode memindah tenaga operator SPBU Shell Sawotratap ke SPBU Shell di kawasan Prapen Surabaya.
Jika yang bersangkutan tidak bersedia, dipersilahkan untuk keluar oleh manajemen
“Kalau sudah dipindah ke Surabaya, tentu saja warga kita yang bekerja di Shell jadi tidak kerasan dan akhirnya memilih untuk keluar. Buktinya dari 12 tenaga kerja dari warga Sawotratap, saat ini hanya tinggal 4 orang, itupun yang 3 orang ditempatkan di SPBU Shell Prapen. Untuk itu kita minta mereka dikembalikan bekerja di SPBU Shell Sawotratap kalau tidak bisa kita demo,” tegas Sundahyati Kepala Desa Sawotarap saat pertemuan berlangsung.
Sempat terjadi deadlock antara pihak outsourcing dengan Kepala desa soal permintaan mutasi balik operator ke SPBU Shell Aloha.
Ini karena Suhartono selaku pemilik outsourcing mengaku bahwa perpindahan tenaga kerja itu merupakan langkah penyegaran yang lumrah dilakukan.
Namun karena perpindahan ini tidak disertai surat mutasi resmi dari Shell dan menyebabkan banyak operator shell dari Sawotratap memilih keluar, Kepala desa mengancam tetap akan menggelar demo jika permintaan mutasi balik tidak dipenuhi.
“Terserah jika permintaan kita tidak dipenuhi, Rabu akan kita tutup SPBU Shell,” ancam Sundahyati.
Akhirnya setelah melakukan pembicaraan lanjutan, pihak outsourcing sepakat untuk mengembalikan operator SPBU Shell Aloha yang dimutasi ke SPBU Shell Prapen, paling lambat Senin pekan depan.
“Kalau memang ada janji pengembalian itu, malam ini juga kita batalkan rencana demo warga,” tegas Sundahyati yang disusul dengan penandatanganan surat pernyataan dari pihak outsourcing. (Abidin)












