SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pembahasan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) tahun 2013, akhirnya meloloskan anggaran tambahan untuk surat keterangan tidak mampu (SKTM) sebesar Rp 14 miliar.
Selain itu, anggaran insentif untuk RT dan RW sebesar Rp 12 miliar serta anggaran insentif untuk para modin perempuan Rp 2,1 miliar, juga lolos pada KUA-PPAS tersebut.

Lolosnya anggaran tambahan beberapa item diatas, disampaikan ketua fraksi PKB DPRD Sidoarjo yang juga anggota Banggar DPRD Sidoarjo Achmad Amir Aslickhin.
“Alhamdulillah, hasil perjuangan fraksi kami selama ini, akhirnya dana tambahan SKTM sebesar Rp 14 miliar masuk dalam KUA-PPAS 2013 untuk supaya bisa teranggarkan dalam APBD tahun 2013,” terang Amir Aslickhin.
Khusus untuk lolosnya tambahan anggaran SKTM sebesar Rp 14 miliar pada KUA-PPAS 2013 itu, kemungkinan besar beban RSD Sidoarjo dalam menanggung membengkaknya biaya untuk memenuhi kebutuhan pasien miskin, akan sedikit ringan pada tahun 2013 nanti.
Pasalnya, dalam APBD 2012, anggaran sebesar Rp 27 miliar untuk biaya pengobatan pasien SKTM, ternyata habis pada triwulan ketiga untuk menangung pasien miskin
Sebelumnya direktur utama RSUD Sidoarjo dr Eddy Koestantono mengatakan untuk pasien yang menggunakan SKTM terus ada peningkatan.
Biaya yang dibutuhkan tiap bulannya antara Rp2,5-2,9 miliar. Sehingga, dana yang disediakan Pemkab sebesar Rp27 miliar masih kurang.
“Diperkirakan sampai saat ini utang Pemkab ke RSUD Sidoarjo untuk biaya pengobatan pasien SKTM Rp 7 miliar,”ujarnya.
Untuk jumlah pasien yang menggunakan SKTM sampai bulan Juni 2012 sebanyak 68.090 orang. Bahkan, diperkirakan sampai bulan September kemarin sudah mencapai 100.000 orang.
Tahun ini, Pemkab tampaknya harus mengeluarkan dana lebih besar untuk pasien SKTM dibandingkan tahun 2011 yang menelan biaya Rp29 miliar atau sebanyak 71.960 pasien.
Tahun 2010, biaya yang dikeluarkan Pemkab untuk pasien SKTM sebesar Rp16 miliar. Ada kenaikan hampir 100 persen atas biaya maupun jumlah pasien SKTM. (Abidin)