SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Meskipun ditingkat elit persoalan komentar Sutan Bhatoegana yang menyebutkan Gus Dur adalah koruptor sudah selesai, namun ditingkat bawah permintaan maaf Sutan masih dianggap belum cukup.
Seperti aksi penolakan yang dilakukan massa GP ANSOR beserta elemen NU serta Garda Bangsa Sidoarjo, di depan kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Sidoarjo di Perum Magersari Sidoarjo, Jum’at (30/11/2012).

Sebelum melakukan aksi di depan kantor DPC Demokrat Sidoarjo, massa ANSOR yang berjulah sekitar 100 orang melakukan aksi jalan kaki dari Masjid Agung Sidoarjo.
Begitu tiba di jalan masuk atau sekitar 200 meter dari kantor DPC Demokrat Sidoarjo, massa Ansor dan Banser sempat ditahan aparat kepolisian agar tidak memaksa masuk lebih jauh.
Namun setelah diadakan dialog dengan Kapolsekta Sidoarjo dengan jaminan tidak ada tindakan anarkis, massa ANSOR akhirnya diperbolehkan maju mendekati kantor DPC.
Selanjutnya, sekitar sepuluh perwakilan ANSOR, Banser serta simpatisan Gus Dur diperkenankan masuk sebagai perwakilan dan melakukan dialog dengan pengurus DPC Partai Demokrat Sidoarjo.
Dalam dialog, ketua GP ANSOR Sidoarjo Slamet Budiono, menuntut agar Sutan Bhatoegana dipecat dari Partai Demokrat, karena menciderai hati seluruh warga Nahdliyin khususnya yang ada di Sidoarjo.
“Kita minta agar DPC Partai Demokrat menyampaikan tuntutan pemecatan Sutan ini kepada DPP Partai Demokrat Di Jakarta,” terang Slamet Budiono ketua GP ANSOR Sidoarjo menyampaikan aspirasinya.
Selain menyampaikan aspirasi pemenyatan Sutan, GP ANSOR juga meminta agar tidak ada lagi kejadian serupa yang dilakukan oleh kader Partai Demokrat.
Pasalnya, sosok Gus Dur menurut Slamet, merupakan guru bangsa sekaligus dianggap panutan oleh warga Nahdliyin.
Sementara itu, untuk menyerap aspirasi ANSOR ini, H.Sarto selaku ketua DPC Partai Demokrat Sidoarjo mendatangi massa aksi dan menyempatkan ikut berorasi.
Dalam orasinya, Sarto juga menyatakan berisi penolakan statemen Sutan Bhatoegana yang dianggap menghina Gus Dur.
“Saya dari kecil sudah Nahdliyin, dan saya berjanji tuntutan pemecatan Sutan Bhatoegana akan segera saya sampaikan ke DPP,” terang Sarto.
Seperti diketahui, aksi Ansor ini dipicu oleh kemarahan atas pernyataan Sutan yang menyebutkan, Gus Dur semasa menjadi presiden pernah tersandung masalah hukum, yakni Buloggate dan Brunaigate sehingga lengser.
Pernyataan tersebut memancing kemarahan warga Nahdlatul Ulama (NU), termasuk Anshor.
Mereka menuntut Sutan minta maaf secara terbuka. Ada pula yang menuntut Sutan mencabut pernyataan tersebut.
Sutan dinilai menghina dan melecehkan Gus Dur, keluarga dan para pengikutnya.(Abidin)