PORONG (kabarsidoarjo.com)- Sebanyak 350 personil dari TNI dan Polri melakukan penjagaan di tanggul Lumpur Lapindo. Penjagaan aparat keamanan itu terkait akan di benahi tanggul lumpur yang sudah menghawatirkan lantaran batas antara lumpur dan bibir tanggul sudah mencapai sekitar 1 meter.
Penjagaan itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi warga yang melakukan penolakan terkait perbaikan dan penguatan tanggul oleh Badan Penanggulanang Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Petugas gabungan melakukan penjagaan dengan mendirikan tenda-tenda sebagai pos pantau anggota yang menjaga.
“Kita dirikan tenda atau barak untuk anggota yang melakukan penjagaan sebagau pos pantau ” ujar Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki yang langsung hadir dalam apel pengamanan tanggul lumpur di titik 41 Desa Besuki Kecamatan Porong.
Ada 3 titik yang dilakukan pos untuk pengamanan pengerjaan perbaikan tanggul , antaranya tanggul titik 34 , 35 dan titik 41 .
“Setelah BPLS berkordinasi dengan kita (Polres. Red) terkait penjagaan , langsung kita tindak lanjuti dengan menjaga ” kata Marjuki.
Marjuki juga berkata , pihaknya melakukan pengamanan tanggul karena kondisi tanggul semakin hari semakin krisis .
Jika tidak segera dialirkan dan diperbaiki tanggul tersebut nantinya bisa jebol dan merugikan masyarakat lainnya .
“Selain itu juga akan mengganggu ekonomi masyarakat. Kalau jebol tanggulnya bisa meluber ke jalur kereta dan akan mematikan jalur perjalanan kereta dan masih banyak lagi dampaknya. ” Katanya lagi.
Sementara itu Humas BPLS Dwinanto Prasetyo mengatakan Pihaknya merasa sangat terbantu dengan adanya penjagaan dari aparat gabungan TNI dan Polri itu.
“Kita bisa melakukan pengerjaan mengalirkan semburan lumpur ke kali porong dan meninggikan tanggul lagi ” tuturnya. (Bagus)