WARU (kabarsidoarjo.com)-Hujan deras yang mengguyur kawasan Tambak Sawah Kecamatan Waru pada Kamis (7/6/2013) sore kemarin, membuat beberapa ruas jalan dan lingkungan sekitar kebanjiran hingga Jum’at (7/6/2013).

Banjir yang menggenangi rumah warga hingga airnya masuk ke pemukiman itu, disebabkan karena saluran irigasi, gorong-gorong dan Busem di tambak Rejo buntu alias tidak jalan.
Selain disebabkan tumpukan sampah, juga akibat luapan Sungai Buntung yang volume airnya meluar keluar tangkis.
Ketua DPRD Sidoarjo H.Dawud Budi Sutrisno SH.MHum yang menyempatkan diri turun langsung ke lokasi banjir untuk melakukan sidak, mengaku prihatin dengan kondisi yang ada.
“Pemkab harus serius mengatasi banjir ini, dengan melakukan kordinasi yang baik antara dinas terkait, Camat Waru, Lurah dan tokoh masyarakayt.” terang Dawud.
Dawud menambahkan, meskipun hari libur, dirinya tidak segan untuk turun langsung menjawab keluhan masyarakat yang kebanjiran.
Dan ini juga harus diperhatikan oleh pejabat terkait terutama dinas pengairan Sidoarjo.
“Ya kita minta pejabat harus peka juga memperhatikan kondisi di lapangan,” tutur Dawud sedikit keras.
Selain di Tambak Sawah, di lokasi lain juga terjadi genangan air lumayan tinggi.
Seperti di daerah Desa Kureksari, Kedungrejo, Ngingas, Wedora, Kepuh Kiriman dan lainnya.
Air tampak menggenangi jalan kampung dan juga fasilitas umum dan sekolah.
Akibatnya, untuk menghindari genangan lebih tinggi, warga memasang papan larangan melintas orang umum, kecuali tamu atau orang berkepentingan di penduduk setempat.
“Kita buat papan ini karena laju kendaraan bisa membuat ombak air masuk ke rumah,” terang Rupiah salah satu warga Tamnbak Rejo.
Sementara itu Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Sidoarjo H.Fatkhurrohman menegaskan, pihaknya sudah menerjuankan tim untuk membersihkan sampah yang menumpuk di sungai-sungai yang bisa menyebabkan banjir.
Diantaranya, Sungai Kedungturi di Jalan Raya Waru yang selalu dipenuhi sampah.
Meski setiap hari sampah-sampah diangkut ke darat, namun nyatanya tak kunjung habis.
“Setiap harinya, 50 zak sampah yang diangkut,” terangnya.
Pengangkatan perlu dilakukan, lantaran sampah-sampah itu sudah membuntu saluran Kali Kedungturi.
Hingga air sungai yang berhulu di kawasan Kletek, Taman, sejauh sekitar 15 kilometer tersebut tak bisa mengalir ke sisi Timur Jalan Raya Waru. (Abidin)