SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- DR H.Soekarwo calon Gubernur Incumbent dari Partai Demokrat, menegaskan siap mengentas kemiskinan dan menekan angka pengangguran di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Sidoarjo.
Janji ini diontarkan Pakde Karwo, saat melakukan Kampanye terbuka di lapangan Desa Bluru Kecamatan Sidoarjo pada Selasa (13/8/2013).

“Angka kemiskinan di Sidoarjo terbilang sudah mulai menurun, begitu juga dengan angka penganggurannya. Jika kembali terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur, saya akan terus melakukan upaya kongkrit untuk terus memerangi kemskinan dan pengangguran itu,” terang Karwo.
Teknis menekan angka kemiskinan dan pengangguran itu menurut Karwo dalam orasinya, melalui penyaluran kredit usaha kecil kepada masyarakat dan menuntaskan pembangunan BLKI di Sidoarjo.
Selain itu juga, melalui Program Jalan Lain Menuju Kesejahteraan (Jalin Kesra) yang digencarkan Pemprov Jatim di bawah komando Gubernur Jatim Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) telah terbukti mampu mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur.
“Kita akan tambah anggaran untuk Jalis Kesra, sehingga banyak masyarakat yang kurang mampu bisa mendapatkannya,” terang Karsa.
Dari data yang ada, Angka titik nol kemiskinan di Jatim tahun 2009 sebesar 6.022.590 jiwa atau 16,68 persen dan mengalami penurunan menjadi 4.960.540 jiwa atau 13,08 persen per September 2012.
Dari pantauan di lokasi kampanye, sedikitnya 500 massa pendukung Karsa turut memenuhi lapangan Desa Bluru untuk turut menyerakkan kampanye terbuka itu.
Selain warga Bluru, juga terlihat beberapa kader Partai Demokrat dari Kecamatan lain seperti kader Demokrat dari seluruh ranting PAC Porong yang menyempatkan diri mengikuti kampanye.

“Kita siapkan beberapa soanduk dukungan dari ranting Partai Demokrat seluruh Kecamatan Porong. Kita pasang di beberapa lokasi diantara di area lapangan Bluru ini,” tutur Abd. Rojak dari PAC Partai Demokrat Porong yang menunjukkan spanduk dukungannya.
Sementara itu pada pelaksanaan kampanye terbuka ini, Panitia pengawas pemilu Kabupaten Sidoarjo menemukan beberapa hal yang dianggapnya sebagai pelanggaran.
Diantaranya membawa anak-anak di bawah umur untuk turut mengikuti kampanye.(Abidin)















