SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Protes sikap PT Jamsostek yang dianggap tidak sungguh-sungguh dalam menerapkan program kesehatan, sekitar 100 buruh PT Maspion mendatangi kantor PT Jamsostek Cabang Sidoarjo, Selasa (10/09/2013).

Para buruh menanyakan kesungguhan PT Jamsostek dalam menangani jaminan Kesehatan, karena ada salah satu pekerja PT Maspion yang mengalami kecelakaan kerja tidak dapat ditangani oleh Pihak Rumah Sakit.
“Apa jamsostek membiarkan kliennya sekarat tanpa ada penanganan dan tidak bisa berobat di rumah sakit ” ucap Sudiono korlap aksi.
Dia juga mengatakan , adanya konflik antara Perusahaannya dengan pihak Jamsostek hingga mengurangi atau berimbas tidak dilayaninya pengikut Jamsostek dalam berobat ke rumah sakit.
“Kami menyayangkan hal itu , dengan pelayanan yang diberikan kami kecewa ” ujarnya.
Adanya tunggakan PT Maspion kepada PT Jamsostek sekitar 1 milyar, diduga sebagai pemicu turunnya penanganan Jaminan kesehatan pekerja.
Demo buruh di depan kantor Jamsostek ini mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan pihak PT Jamsostek menerima perwakilan Buruh untuk melakukan perundingan.
Sementara itu , Kepala Cabang PT Jamsostek A Aleng P dihadapan para buruh yang berdemo di depan kantornya , berjanji akan meningkatkan pelayanan dan tidak akan membawa konflik Jamsostek dengan perusahaan hingga berdampak pada pekerja.
“Kami janji akan tetap memberikan pelayanan terbaik untuk klien Jamsostek,” kata Aleng.
Saat disinggung apakah pelayanan jaminan kesehatan klien Jamsostek memiliki batasan, Aleng menyatakan, pihaknya bekerja sesuai dengan undang-undang, jaminan kesehatan untuk kecelakaan kerja sebesar Rp 20 juta.
“Kalau biaya pengobatannya diatas 20 juta maka sisanya perusahaan pekerja sendiri yang menanggungnya ” jelas Aleng.(Bagus)












