SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Tingginya biaya berpolitik bagi kaum perempuan, menjadi kendala utama yang dihadapi kaum hawa untuk turut berperan aktif dalam dunia poltik.
Akibatnya, jumlah perempuan yang melek politik atau yang aktif terjun dalam dunia politik khususnya di Kabupaten Sidoarjo, masih belum maksimal.

Hal ini dilontarkan ketua Kukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Sidoarjo Hj.Anik Maslachah, saat seminar perempuan & mother’s award 2013, Senin (23/12/2013) di pendopo Delta Nugraha Sidoarjo.
“Memang kendala utama yang dihadapi para perempuan untuk berpolitik adalah high cost atau biaya yang cukup tinggi. Olehnya KPPI berusaha mencari solusi, agar perempuan tetap bisa berpolitik tanpa terlalu merisaukan biaya tinggi tersebut,” terang Anik.
Salah satu langkah dalam mensiasati biaya politik tinggi itu lanjut politisi PKB ini, perempuan dituntut mesti cerdas dan mampu membaca situasi.
“Salah satunya dengan menggelar acara seminar seperti ini maupun dengan melakukan kegiatan silatuhrohmi. Karena memang menurut survey, langkah silatuhrohmi ini menjadi penunjang utama dari keberhasilan seseorang dalam berpolitik,” tutur Anik.
Sementara itu, menyongsong pemilu tahun 2014 mendatang, Anik menegaskan kursi perepuan di DPRD Khususnya Sidoarjo bisa bertambah hingga 100 persen dari jumlah saat ini.
Jika saat ini di DPRD Sidoarjo jumlah politisi perempuan sudah 8 kursi, maka tahun 2014 mendatang jumlahnya bisa bertambah sebanyak 16 kursi.
“Meskipun costnya memang tinggi, namun saya yakin pada pemilu 2014 nanti, jumlah legislator perempuan akan semakin tinggi,” tutup Anik. (Abidin)