SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Prihatin masih banyaknya perdagangan Satwa jenis Primata yang dilindungi, puluhan aktivis dari ProFauna Indonesia yang ada di Sidoarjo, menggelar aksi teaterikal dan aksi damai dalam rangka memperingati hari Primata di depan Alun-Alun Sidoarjo, Kamis (30/01/2014).

Dian Nurmala salah satu koordinator aksi mengatakan, dirinya bersama para aktivis ProFauna sangat menyayangkan masih banyaknya hewan Primata dilindungi diperdagangkan.
Padahal hewan jenis Primata ini masuk dalam kategori hampir punah.
“Primata adalah hewan yang dilindungi karena jumlahnya tak lagi banyak di Indonesia, tapi kami sangat menyayankan masih banyaknya perdagangan hewan tersebut. ” katanya.
Dian juga menunjukan data penjualan hewan Primata selama tahun 2013 cukup banyak terjadi transaksi jual beli hewan Primata.
“Primata jenis kukang saja, selama 2013 kami mencatatat ada 40 transaksi perdagangan secara online ” tuturnya
Berdasarkan catatan yang dimiliki oleh ProFauna, ada sekitar 40 jenis primate di dunia dan 25 jenis terancam punah.
Sedangkan di Indonesia sendiri, ada 4 jenis Primata yang ada dan terancam punah seperti orang utan Sumatera, Kukang Jawa dan Simakobu yang hanya ada di Kepulauan Mentawai.
“Kami berharap masyarakat turut serta menjaga dan membantu mengkampanyekan “stop penjualan hewan Primata” ” harapnya.
Dalam aksinya, aktivis ProFauna juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan sebuah kritik terhadap eksploitasi primata.
ProFauna juga menilai pemerintah kurang tegas dalam menangani kasus perdagangan satwa baik secara langsung maupun online.
“Pemerintah harus serius dalam menangani permasalahan ini dan menindak tegas bagi para pelanggar UU nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan Ekosistemnya.” pungkasnya (bagus)