KRIAN (kabarsidoarjo.com)- Belum terealisasinya pembangunan pasar sapi baru untuk relokasi pasar sapi lama di Kecamatan Krian, memunculkan aksi kucing-kucingan antara pedagang sapi dengan Satpol PP.
Pasalnya, para pedagang sapi yang biasa berjualan, kerepotan mencari lahan dagangan, setelah lahan lama dibongkar.

Menurut rencana, lahan yang pernah dijadikan lokalisasi pekerja seks itu bakal dibangun ruang terbuka hijau (RTH).
Kepala Peternakan Bambang Erwanto mengatakan, saat ini proses pelelangan belum tuntas.
Padahal, sudah ada anggaran untuk pembangunan pasar sapi di dekat rumah pemotongan hewan (RPH) Krian.
“Kita tidak tahu masalah pelelangan itu, karena bukan kewenangan kami,” ujarnya.
Sejak dibongkar akhir tahun lalu, belum ada perkembangan pembangunan baik RTH maupun pasar hewan.
Pengurukan lahan sebagai tahap awal pembangunan sudah dilakukan.
Dengan begitu, setelah selesai proses lelang dan kontraktornya sudah ditetapkan, pembangunan pasar hewan bisa segera dilakukan.
“Proses pengurukan kami lakukan secara bertahap. Warga Krian memang membutuhkan pasar hewan,” ujar Bambang.
Saat ini kegiatan pasar sapi lama di Desa Tambak kemerakan masih tetap berlangsung.
Aktivitas jual-beli sapi ini dikhawatirkan kembali mengundang para pemain lama untuk kembali membuka warung di kompleks dekat Pasar Krian Baru itu.
“Prostitusi masih ada tapi tidak seramai dulu,” kata Bandot warga sekitar.(Abidin)














