SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Sekitar 900 sopir kendaraan LYN yang ada di wilayah Sidoarjo, melakukan unjuk rasa menolak adanya peluncuran Bus Trans Sidoarjo (BRT) sebanyak 30 unit, Senin (18/5/2015).

Para sopir lyn ini beralasan, keberadaan BRT ini, akan mengurangi penghasilan mereka hingga 60 persen.
“Penghasilan kita sudah kurang, sekarang ditambah bus BRT ini. Bagaimana nasib kami nanti,” tutur Supandi salah satu sopir.
Sejak pagi para sopir yang terdiri dari lima LYN mulai dari JSP (Joyoboyo-Sidoarjo-Porong) sebanyak 480 unit, HB1 (Tulangan-Krian-Wonoayu-Sidoarjo) sebanyak 63 unit, HB2 (Krian-Wonoayu-Balongbendo-Sidoarjo) sebanyak 103 unit, MPU Malang-Surabaya sebanyak 335 unit dan LYN HD (Tanggulangin-Tulangan-Prambon) sebanyak 55 unit, berkumpul di depan gedung dewan untuk audensi dengan ketua dewan.
Mochmmad Junaidi selaku pemilik LYN Sidoarjo saat hearing menegaskan, dengan banyaknya trayek baru ini, maka pemilik lyn kesulitan setoran akibat jumlah penumpang turun.
“Kita minta Ketua dewan agar meninjau kebijakan peluncuran bus ini,” pinta Juanidi saat hearing dengan ketua dewan.
Sementara itu Edi Sutiono Kabid transportasi darat Dishub Sidoarjo menjelaskan, BRT ini merupakan program pusat yang harus dilakukan.
Soal adanya alasan pengurangan penghasilan, itu sudah berlangsung lama.
“Sebelum bus dilincurkan, pendapatan sopir sudah menurun. Sosialisasinya pun tidak mungkin semuanya, hanya pimpinan dan pengurus saja, “jelas Edi.(Abidin)