SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Tidak harmonisnya hubungan ketua DPC Partai Gerindra M.Rifa”i dengan H.Widagdo selaku ketua Fraksi Gerindra DPRD Sidoarjo, semakin santer terdengar setelah muncul informasi adanya struktural baru DPC Partai Gerindra di bawah kepemimpinan Widagdo.
Struktural baru yang belum bernomor SK itu, terdiri dari ketua H.Widagdo, sekretaris Andi Sumarjono, Wk Ketua Yuniwati dan M.Kayan.

Saat dikonfirmasi keabsahan struktural baru ini, Widagdo ternyata membantah dan menyebutkan berita itu bohong belaka.
Bahkan sampai hari ini, dirinya juga tidak tahu siapa yang melempar itu tersebut.
“Saya sendiri heran, kok tiba-tiba muncul informasi susunan DPC Partai Gerindra Sidoarjo dengan nama saya tertulis sebagai ketua,” terang Widagdo, Selasa (1/3/2016).
Widagdo menyatakan, selama ini, langkah berani berseberangan dengan Rifai selaku ketua DPC Partai Gerindra yang dilakukannya, semata-mata untuk menjaga nama baik Partai.
Karena memang status hukum yang sedang disandang Rifa”i saat ini, sudah membuat anama partai sedikit ternoda.
“Yang saya minta hanya ketegasan dari status hukum itu. Kalau memang tidak ada bukti kuat, maka pihak kepolisian harus segra menurunkan SP3. Namun jika datanya memang akurat, ya harus ada kejelasan kasus dugaan ijasah palsu itu,” ujar Widagdo.
Sementara itu, hubungan yang tidak harmonis itu, ternyata juga berimbas pada kondisi keungan Fraksi Gerindra DPRD Sidoarjo.
Widagdo menjelaskan, dari seluruh fraksi di dewan, menyatakan dana operasinal fraksi itu memang harus ada.
Namun yang terjadi di Fgerindra, sama sekali tidak ada dana fraksi, karena uang iuran sebesar Rp 2,5 juta yang dibayarkan anggota, langsung diambil oleh partai.
“Ini yang membuat kita tidak habis fikir. Karena setiap ada kegiatan fraksi, kita selalu mengeluarkan uang sendiri. Padahal mestinya, kita juga mendapatkan dana operasional untuk kegiatan fraksi,” ungkap Widagdo. (Abidin)















