SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Penghargaan Adipura Kirana 2016 yang diraih Pemkab Sidoarjo, tidak terlepas dari upaya keras Dinas Kebersihan mengatasi persoalan sampah di Sidoarjo.
Salah satunya, dengan mendirikan Tempat Pengolaan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa lokasi.
Saat ini, Kabupaten Sidoarjo telah mempunyai dua Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang berbasis 3R (Reduse, Reuse, Recycle).
Yakni TPST Kawasan Bhakti Bumi I yang ada di Desa Rangkah Kidul dan TPST Bhakti Bumi II berada di Desa Banjar Bendo.
Dibangunnya TPST tersebut guna menanggulangi permasalahan sampah di Sidoarjo.
“Tujuan dibangunnya TPST ini adalah untuk membudayakan hidup bersih, dengan langkah 3R, selain itu juga sebagai sebagai tempat rekreasi dan pembelajaran,” ujar Saiful Ilah.
TPST di Kabupaten Sidoarjo sendiri berfungsi sebagai tempat pengelolaan sampah tuntas di tempat.
Artinya tidak ada lagi sampah yang harus dibuang dan menumpuk di Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah.
Selain itu pembangunan TPST dapat dimanfaatkan sebagai tempat edukasi lingkungan dan wisata lingkungan.
Bahrul Amiq Kadin Kebersihan Dan Pertamanan Sidoarjo menjelaskan, saat ini sebanyak 70 desa dari 353 desa/kelurahan di Kabupaten Sidoarjo sudah memiliki TPST.
Sedangkan Tahun depan, Pemkab Sidoarjo akan membangun TPST di 6 tempat, yakni Waru, Sedati, Taman, Krian, Tulangan dan Porong.
Target kita disetiap kecamatan ada pengelolaan sampah teerpadu. Dengan demikian akan mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA,” ujar Bahrul Amig.
Volume sampah dari 2,2 juta jiwa warga Sidoarjo sekitar 40.100.000 kilogram setiap harinya, dengan asumsi 0,5 kilogram per orang.
Pemkab Sidoarjo menargetkan wilayahnya akan zero waste (bebas sampah) dalam kurun waktu tiga tahun atau pada tahun 2018.(Abidin)