SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Siapa sangka, Kabupaten Sidoarjo yang memiliki basis pesantren terbilang banyak, ternyata menempati urutan ke-5 untuk kasus HIV/AIDS terbanyak di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Data ini diperoleh komisi D DPRD Sidoarjo, saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi Jawa Timur, Selasa (20/9/2016).

“Kita mencari data dan konsultasi, terkait Perda Penanggulangan AIDS yang sedang kita ajukan untuk dibahas. Karena di dalam Perda itu lengkap membahas mulai dengan edukatif, preentif hingga preventif termasuk sangsi terhadap penyebar AIDS. Maka kita perlu mengumpulkan data termasuk ke kantor KPA ini,” jelas Hadi Subiyanto anggota komisi D DPRD Sidoarjo dari FGolkar.
Dalam hearing yang dilakukan bersama KPA Propinsi Jawa Timur itu, banyak masukan yang didapatkan oleh komisi D.
Diantaranya pertanyaan pengesahan Perda penanggulangan AIDS ini di Sidoarjo.
“KPA memang tanya sudah ada apanbelum Perda Penanggulangan AIDS di Sidoarjo ini. Karena diharapkan dengan Perda itu, akan ada sinkronisasi kinerja SKPD terkait penanggulangan AIDS,” jelas Bangun Winarso anggota komisi D dari FPAN yang juga turut konsultasi.
Selain singkronisasi, soal anggaran penanggulangan AIDS juga dibahas dalam konsultasi ini.
Termasuk, masih minimnya anggaran penanggulangan AIDS di Sidoarjo.
“Jember saja Rp 2 miliar untuk anggaran penanggulangan AIDS ini, sedangkan Sidoarjo masih belum menyentuh Rp 1 Miliar,” ujar Bangun Winarso.
Dari data yang ada, hingga akhir Juni 2016, ada 1.741 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo.
Dan lebih dari 80 persen di antaranya merupakan usia produktif dengan jumlah 370 orang telah meninggal dunia.
Dari kenyataan ini, Komisi D juga mendorong perlunya dibentuk masyarakat peduli AIDS di tingkat desa atau kelurahan.
Karena saat ini, per bulan ada sebanyak 181 penderita AIDS baru di Kabupaten Sidoarjo. (Abidin)