SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Sidoarjo akan dilaksanakan pada Minggu (25/3/2018) besok.
Polresta Sidoarjo menyebut, dari 70 desa yang menggelar Pilkades, 18 diantaranya tergolong rawan terjadi konflik antar pendukung.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Sidoarjo, Kombes Pol Himawan Bayu Aji saat apel gelar pasukan pengamanan Pilkades Serentak di Mapolresta Sidoarjo, Sabtu (24/03/2018).
“Terutama yang kita anggap rawan konflik itu, pemilihan yang menggunakan metode e-voting. Desa yang menggunakan e-voting disitu juga ada kerawanan tersendiri, karena baru diterapkan pertama kali di Sidoarjo,” terang Kapolresta.
Menurut Kapolresta, metode baru pemilihan dengan Elektronik Voting ?(E- Voting) adalah metode pemungutan suara dan penghitungan suara dalam suatu pemilihan dengan menggunakan perangkat elektronik.
Hal itulah yang dinilai bisa memicu kerawanan dan kericuhan.
Dalam pelaksanaan Pilkades serentak itu, ada 17 desa yang menggunakan metode e-voting.
Sementara satu desa lain yang dianggap rawan oleh pihak kepolisian, adalah Desa Sidokepung Kecamatan Buduran karena sempat bermasalah dan dilaporkan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Untuk menjaga kondusiftas pelaksanaan Pilkades serentak, Polresta Sidoarjo telah menyiapkan sebanyak 1.710 personel.
Kombes Pol Himawan Bayu Aji menjelaskan, dari 1.710 personel Polri tersebut, 996 diantaranya merupakan anggota dari Polresta Sidoarjo, dan sisanya 714 personel terdiri dari Bantuan Kendali Operasi (BKO) Brimob dan Dalmas (Pengendali Massa) Polda Jatim. (Abidin)