TANGGULANGIN (kabarsidoarjo.com)- ketersediaan bahan baku kulit, masih menjadi persoalan bagi para pengerajin di Indonesia seperti pengerajin tas Tanggulangin.
Hal itu dikatakan Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perdagangan, Gati Wibawaningsih saat berkunjung di industri pengerajin kulit Intako Tanggulangin.
Gati Wibawaningsih mengatakan, dari data Kemenperin, kinerja ekspor di sektor tersebut dari periode tahun 2017 hingga 2018 memang mengalami kenaikan hingga 4 persen.
“Kinerja ekspor sektor ini pada periode Januari sampai dengan September 2018 mencapai US$ 4,16 miliar, meningkat 4 persen dari periode yang sama di tahun 2017 yang hanya mencapai US$ 3,1 miliar dengan negara tujuan ekspor utama antara lain adalah Amerika Serikat, Belgia, Jepang dan Cina,” terang Gati kepada wartawan.
Gati Wibawaningsih menambahkan, sebagian bahan baku diketahui mengalami persoalan pada harga.
Meski demikian, di tahun berikutnya, pihaknya tetap menargetkan ada kenaikan satu persen lagi dari kenaikan di tahun ini sebesar 4 persen menjadi 5 atau 5,5 persen.
“Penurunan kendalanya ada pada bahan baku, karena ekonomi dunia kan saat ini lagi turun. Tapi kita tetap memiliki keunggulan pada kualitas barang. Kami kalau bikin program, pemerintahnya tanggap, kami akan lebih semangat lagi,” ucap Gati Wibawaningsih.(Red)