TARIK (kabarsidoarjo.com)- Meski cuaca cukup terik dan lokasi lapangan lumayan panas, tidak menghalangi Ir Bambang Haryo Soekartono anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, untuk turun ke Turun langsung memantau perkembangan pembangunan long Storage di Desa Tarik Kidul Kecamatan Tarik, Selasa (26/2/2019).
Pantauan langsung yang dilakukan Bambang ini, bertujuan untuk melihat sejauh mana progress report dari proyek senilai ratusan miliar itu, sekaligus menjawab keluhan warga belum meratanya distribusi air bersih di Sidoarjo
“Saya lihat progress nya on the track dan tidak ada kendala yang berarti. Saya harap sesuai dengan jadwal nanti, long storage ini bisa selesai, karena kebutuhan air bersih sangat dinantikan masyarakat,” ujar Bambang di lokasi.
Caleg incumbent ini juga sempat melihat dari dekat beberapa pekerja melakukan pemasangan besi baja cor penahan air.
Ditemani pejabat dari Balai Besar Wilayah Sungai Brantas dan Perwakilan PDAM Sidoarjo, Bambang dengan seksama memberikan berbagai masukan di bawah terik panas.
Setelah memantau lapangan beberapa waktu, Bambang Haryo melihat maket proyek long storage di kantor sisi selatan sungai dan melakukan dialog.
Ditemui selepas sidak dan melakukan dialog dengan staff BBWS, Bambang Haryo memberikan apresiasi, terus berlanjutnya pekerjaan long storage ini.
Meskipun Bambang mengaku mendapat keluhan, soal belum keluarnya perijinan dari PT KAI, untuk lintasan rel yang berada di atas jalur Long Storage.
“Pekerjaan terus berjalan dan dananya juga masih cukup. Ini bagus karena sesuai dengan on the track reportnya.
Karena kita harap jangan sampai seperti pembangunan MRT di Jakarta, yang dananya terus membengkak. Dan satu lagi, saya minta perijinan dari PT KAI segera turun, karena sudah setahun belum ada jawaban, ” ujar Bambang.
Pada kesempatan ini, Bambang juga mendorong agar PDAM Delta Tirta Sidoarjo segera membangun Instalasi pengolahan airnya.
Dengan sama-sama pembangunan berjalan, maka di akhir tahun 2019 nanti, pemanfaatan air di long storage ini langsung bisa didistribusikan ke mayarakat.
Sementara itu Hari Pranowo PPK air baku BBWS Brantas yang mendampingi Sidak Bambang Haryo mengaku bersyukur mendapat masukan dan suport dari wakil rakyat tingkat pusat.
Dengan suport itu, diharapkan seluruh pekerjaan long storage bisa semakin lancar ke depannya.
Dari data yang ada, luas waduk kali mati ini sekitar 5 kilometer persegi dengan kapasitas tampung air 1,6 juta kubik.
Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) mengalokasikan Rp 336 miliar dari dana APBN. (Abidin)