SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Sikap puluhan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sidoarjo yang menilai kepemimpinan Bupati Saiful Ilah dan Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin gagal, ternyata tidak dibarengi dengan langkah santun di jalan raya dan cenderung melanggar aturan lalu lintas.
Hal ini dibuktikan, dengan seenaknya mereka melintas jalan raya pasca unjuk rasa tanpa mengenakan helm.
Tidak hanya itu, bendera kebesaran PMII juga tetap dikibarkan dengan laju sepeda motor yang lumayan kencang di raya Buduran mengarah ke selatan.
Mestinya, sikap kritikan terhadap pemerintah daerah dengan pengorbanan baku hantam dengan Satpol PP itu, tetap diimbangi dengan contoh kongkret mematuhi aturan yang berlaku.
Toh para aktivis PMII ini merupakan mahasiswa yang masih aktif belajar di kampus mereka.
Sebelumnya, puluhan aktivis PMII Sidoarjo berunjuk rasa di depan kantor bupati.
Dalam aksi itu, para pendemo sempat bersitegang dengan petugas Satpol PP. Hal ini setelah pimpinan Pemkab Sidoarjo itu, tidak mau menemui para pendemo itu.
Akhirnya, para pendemo langsung membakar replika keranda mayat sebagai bentuk protes matinya program kepemimpinan di Sidoarjo.
Bahkan, aksi demo mulai anarkhis saat massa mendorong pintu gerbang utama masuk Pemkab Sidoarjo hingga roboh.
Kemudian massa terlibat aksi baku hantam dengan anggota Satpol PP yang menjaga keamanan demo itu. Akibatnya, sejumlah massa aksi mengalami luka-luka usai bentrok dengan Satpol PP Pemkab Sidoarjo itu.(Abidin)














